Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza optimistis Indonesia mampu memproduksi smartphone berkualitas yang dapat bersaing di pasar global. Menurutnya, fasilitas produksi dan perakitan dalam negeri, seperti PT Sat Nusapersada (SatNusa) di Batam, telah bekerja sama dengan jenama global ternama.
“Bandingkan perusahaan di Indonesia dengan mitra mereka di Vietnam, Malaysia, India, atau China,” ujar Faisol di Jakarta, Jumat. Ia menyebut pengalaman panjang SatNusa menjadi bukti potensi besar Indonesia dalam mengembangkan industri telekomunikasi.
Faisol mengimbau investor global untuk tidak ragu berinvestasi di Indonesia, mengingat teknologi canggih dan sumber daya manusia yang kompeten di tanah air. Ia juga mendorong optimalisasi teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) dalam produksi agar semakin kompetitif.
Kementerian Perindustrian mencatat sejak penerapan minimal serapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 35 persen untuk perangkat HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet), industri ini tumbuh pesat. Pada 2023, produksi HKT domestik mencapai 50 juta unit, dengan impor hanya 3,1 juta unit. Hingga triwulan III-2024, ekspor elektronik Indonesia bernilai 10,07 miliar dolar AS, termasuk 277 juta dolar AS khusus dari HKT.
Dengan potensi ini, SatNusa didorong memperluas lini bisnisnya di berbagai sektor.
Sumber Antara