Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 100 korban kecanduan judi online (judol) menjalani rawat inap di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Pasien tersebut dirawat untuk rehabilitasi, sementara mayoritas lainnya menjalani rawat jalan.
“Mayoritas pasien dirawat jalan,” ungkap Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes, dr. Imran Pambudi, MPHM, Jumat (29/11/2024). Ia menjelaskan, layanan rehabilitasi untuk kecanduan judol dan game online terus diperkuat.
Layanan serupa juga tersedia di RSJ Dr. Marzoeki Mahdi Bogor, RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Grogol, dan RSJ Menur Surabaya. Di RSJ Menur, Surabaya, banyak pasien anak yang awalnya kecanduan game online, kemudian beralih ke judol. Kapasitas bangsal di rumah sakit ini bahkan penuh, dengan antrean pasien terus meningkat.
Saat ini, baru 40 persen dari lebih 10 ribu puskesmas di Indonesia menyediakan layanan kesehatan jiwa. Kemenkes berencana meningkatkan angka tersebut dan memastikan rumah sakit jiwa siap menerima rujukan untuk kasus berat.
“Rumah sakit jiwa di Indonesia ada sekitar 34. Mereka harus siap menangani rujukan kecanduan judi online dan game online,” tegas Imran.
Pendekatan berbeda diterapkan untuk pasien dewasa dan anak-anak, karena anak-anak lebih rentan terhadap kecanduan. Langkah ini diharapkan mampu menangani lonjakan kasus secara efektif sekaligus memberikan dukungan bagi keluarga dalam mengatasi masalah tersebut.
Sumber: RRI