MENGENAL AMALIA PRADIFERA, KERAMIK JADI OBJEK LUKISAN

Ekonomi, Fokus, Nasional14 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA – Karya seni memiliki keistimewaan tersendiri bagi seniman dan juga penikmatnya. Tak hanya menjadi sarana untuk menyalurkan hobi dan bakat, seni lewat karya dapat membuat seseorang dikenal luas dan bahkan menghasilkan uang.

Amalia Pradifera, seorang seniman berusia 26 tahun, adalah contoh nyata dari hal tersebut. Dia memanfaatkan keramik sebagai objek lukisan, dan mengakui bahwa tidak mudah untuk menghasilkan coretan tinta yang indah menjadi karya seni yang menakjubkan.

banner 336x280

Sejak usia 6 tahun, kecintaan Amel terhadap seni lukis sudah tumbuh dalam dirinya. Lingkungan sekitar yang mendukung kreativitas membuatnya terus melukis hingga kini. “Sejak kecil sudah mulai melukis, kebiasaan ini sampai sekarang,” ujarnya saat berbincang di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta.

Amel kini mengelola Clay Cafe, sebuah studio di kawasan Tebet, Jakarta, yang diluncurkan pada tahun 2023. Di tempat ini, warga bisa menuangkan imajinasi mereka melalui lukisan pada berbagai media seperti gelas, mangkuk, dan celengan.

“Clay Cafe sangat ramai dan antusias masyarakat luar biasa, mulai dari anak-anak hingga dewasa,” terang Amel. Dengan konsep melukis keramik, proyek ini telah menarik banyak minat dari berbagai kalangan.

Sebagai alumni Universitas Indonesia, Amel tidak menjalankan bisnisnya sendirian. Dia berkolaborasi dengan pabrik rumahan untuk mendapatkan bahan keramik yang dibutuhkan dalam karya seninya.

Selain di Clay Cafe, Amel juga aktif dalam berbagai workshop yang diadakan oleh pihak swasta dan di sejumlah sekolah. Dia percaya pentingnya memperkenalkan anak-anak pada seni lukis sejak dini untuk mengembangkan sisi kreativitas mereka.

“Workshop saat ini seputar Jabodetabek, tapi pernah juga ngisi acara di Bandung dan Bali,” ungkapnya. Amel berkomitmen untuk terus menyebarkan kecintaannya terhadap seni lukis.

Ke depannya, Amel berharap akan semakin banyak wadah untuk melukis keramik di Indonesia. Menurutnya, di berbagai negara seperti Kanada dan Australia, seni ini sudah sangat berkembang dan barang-barang keramik diimpor dari sana.

“Di Indonesia, kita tidak perlu susah mencarinya. Saya ingin agar orang-orang memanfaatkan kesempatan ini,” pungkas Amel dengan antusias.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *