JK AJARI AFGHANISTAN DIALOG UNTUK PERDAMAIAN

Fokus, Internasional51 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA — Lain dulu lain pula sekarang. Demikian pula dengan masyarakat Afghanistan.

Saat ini hari-hari di Afghanistan tidak lagi diwarnai desing peluru dan hentakan bom.

banner 336x280

Seluruh wilayah yang dikuasai Taliban sejak Agustus 2021 itu kini menggeliat bangun. Kehidupan mulai berseri. Masyarakat memulai hari penuh senyum dan semangat.

Wajah-wajah di Afghanistan hari-hari terakhir ini tak diwarnai bayangan ketakutan atau kecemasan seperti kerap dilansir media-media yang pro kalangan tertentu.

Begitu pula suasana yang digambarkan Muhamad Jusuf Kalla, kepada media ini.

“Waktu saya ke Afghanistan, Kota Kabul sangat ramai dan berbalut suasana yang menggembirakan. Aktivitas masyarakat berjalan biasa, bahkan Kabul mengalami kemacetan karena banyak kendaraan yang turun ke jalan,” ungkap tokoh yang pernah dua kali menduduki kursi Wakil Presiden Republik Indonesia itu.

JK, sebutan akrabnya, belum lama ini diundang ke Negeri Para Mullah karena penguasa Taliban bermaksud belajar dari Indonesia tentang membangun perdamaian serta bangkit mengejar kemajuan dan kesejahteraan.

“Mereka ingin majukan Afghanistan tanpa pembalasan terhadap apa yang telah terjadi di masa lalu, dengan pemberian-pemberian amnesti. Saya pesan agar seperti Vietnam, mamandang ke depan. Saya juga menasihati agar mereka memberi kesempatan kepada kaum perempuan dalam pendidikan dan lain-lain, seperti yang sudah lama dilakukan oleh Indonesia sebagai negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia,” lanjut tokoh yang sering disebut juru pendamai tersebut.

Di mata JK yang juga pengusaha, peluang kerja sama antara pengusaha Indonesia dengan Afghanistan terbuka lebar.

“Sumber Daya Alam di sana sangat banyak dan belum banyak diolah. Pendeknya banyak peluang kerja sama dengan kita,” lanjut JK.

“Mereka bentangkan karpet merah untuk pengusaha Indonesia, ini peluang bagus,” sambungnya.

Para pengusaha Indonesia tak perlu khawatir dengan situasi di Afghanistan. Saat ini tak ada lagi pemeriksaan-pemeriksaan berlebihan seperti sebelumnya.

“Di sana aman sekali, beda dengan persepsi orang. Mungkin saat ini lebih banyak orang di Amerika yang meninggal karena tembakan dibandingkan di Afghanistan,” pungkas JK.

Sambutan hangat terhadap pengusaha Indonesia, kata JK lagi, diungkap langsung Wakil Perdana Menteri pertama Afghanistan, Mullah Abdul Ghani Baradar kepada JK. (***)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *