PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO BANTAH TUDINGAN CAWE-CAWE

Fokus, Nasional, Politik66 Dilihat

Presiden Prabowo Subianto membantah kabar mengenai adanya campur tangan atau ‘cawe-cawe’ dari pendahulunya dalam pemerintahan. Menurut Presiden, dirinya secara pribadi meminta masukan dari Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI ketujuh Joko Widodo (Jokowi) demi kebaikan bangsa ke depan.

Kepala Negara mengakui bahwa ia mendatangi langsung SBY dan Jokowi untuk berdiskusi mengenai masa depan Indonesia. Namun, Prabowo menegaskan bahwa kedua mantan presiden tersebut tidak pernah menitipkan kepentingan pribadi kepadanya.

“Tidak ada (cawe-cawe Jokowi-SBY), saya justru yang meminta pendapat mereka. Saya datang ke Pak SBY untuk meminta masukan. Pak SBY tidak pernah menitip apapun kepada saya. Begitu juga dengan Pak Jokowi,” kata Presiden dalam sambutannya pada Penutupan Kongres Partai Demokrat, Selasa (25/2/2025).

Presiden menilai bahwa pengalaman kedua mantan presiden itu sangat berharga bagi Indonesia. Dengan masa kepemimpinan masing-masing 10 tahun, Prabowo menyatakan bahwa akan sangat disayangkan jika ia tidak belajar dari pengalaman mereka.

“Pak SBY memimpin 10 tahun, Pak Jokowi 10 tahun, jadi total 20 tahun pengalaman memimpin. Hanya orang bodoh yang tidak mau belajar dari mereka,” ujarnya tegas.

Menurut Prabowo, jasa para pemimpin terdahulu sangat besar bagi bangsa. Berkat kepemimpinan mereka, Indonesia tetap utuh sebagai negara berdaulat dan tidak diinvasi oleh negara lain. Ia juga menambahkan bahwa stabilitas negara yang telah terjaga selama ini harus terus dipertahankan untuk generasi mendatang.

Presiden juga menekankan bahwa pemerintahan saat ini tidak akan berjalan sendiri tanpa masukan dari berbagai pihak, termasuk para pemimpin terdahulu. Baginya, kepentingan utama adalah kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, ia terbuka untuk menerima gagasan serta pengalaman dari siapa pun yang memiliki visi yang sejalan dengan kepentingan nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Ia juga menegaskan bahwa kepemimpinan yang baik harus didasari oleh keterbukaan terhadap kritik dan saran demi mencapai pemerintahan yang lebih efektif dan berpihak kepada rakyat.

SUMBER : RRI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *