PEMERINTAH TETAPKAN HPP JAGUNG RP5.500/KG

Ekonomi, Fokus, Nasional26 Dilihat

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kilogram (kg). Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Bapanas Nomor 18 Tahun 2025 dan menjadi dasar bagi Perum Bulog dalam menyerap hasil panen guna memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung kesejahteraan petani. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong swasembada pangan nasional.

“Penetapan HPP jagung ini berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Menko Bidang Pangan pada awal Januari. Saat itu disepakati bahwa kenaikan HPP jagung menjadi Rp5.500 per kg berlaku mulai awal Februari, dengan mempertimbangkan musim panen,” ujar Arief dalam keterangan pers, Jumat (7/2/2025).

Harga ini ditetapkan untuk melindungi petani dari fluktuasi harga serta memastikan jagung tetap kompetitif bagi industri hilir. Dengan HPP Rp5.500 per kg, keseimbangan antara produsen dan konsumen diharapkan tetap terjaga.

Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen pada triwulan pertama 2025 diperkirakan meningkat 1,4 juta ton atau 41,38 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Produksi Januari 2025 diproyeksikan mencapai 1,33 juta ton, Februari 1,39 juta ton, dan Maret 2,08 juta ton, dengan total triwulan pertama sebesar 4,81 juta ton, naik dari 3,40 juta ton pada triwulan pertama 2024.

Pemerintah berkomitmen menyerap hasil produksi petani guna memperkuat cadangan pangan nasional. Bulog ditargetkan menyerap 1 juta ton jagung pipilan kering pada 2025 atau sekitar 5,8 persen dari total proyeksi produksi nasional yang mencapai 17,7 juta ton.

“Hasil produksi petani harus diserap pemerintah untuk memperkuat cadangan pangan nasional melalui Bulog sebagai offtaker. Dengan HPP ini, petani mendapat harga layak, sementara Bulog memperkuat stok jagung untuk stabilisasi harga,” jelas Arief.

Selain penyerapan produksi, Bulog menargetkan penyaluran 250 ribu ton jagung melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada 2025. Langkah ini diharapkan menjaga keseimbangan harga di pasar dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Dengan produksi jagung yang meningkat dan kebijakan penyerapan yang lebih optimal, pemerintah optimistis ketahanan pangan nasional akan semakin kuat. Petani diharapkan memperoleh keuntungan lebih baik, sementara konsumen tetap menikmati harga stabil dan terjangkau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *