Para petani garam di Madura yang tergabung dalam Forum Petani Garam Madura (FPGM) mengirim surat kepada Presiden RI, meminta bantuan pemerintah mengatasi masalah produksi garam yang melimpah dan harga jual yang rendah. Ketua FPGM Haji Ubaid mengatakan, kondisi ini diperparah oleh kemarau panjang dan terbatasnya penyerapan oleh pabrik pengolah akibat gudang yang penuh. Harga jual saat ini hanya Rp800 per kilogram, di bawah biaya produksi Rp830 per kilogram.
Petani berharap pemerintah segera mencari solusi agar garam rakyat dapat terserap pasar. Ketua Paguyuban Petani Garam Rakyat Sumenep (PERRAS) Hasan Basri juga meminta PT Garam, BUMN di sektor garam, untuk bersinergi dengan petani guna mencari alternatif distribusi.
Wakil Sekjen Komisi Garam Pamekasan (KGP) Hamdan Kurniawan menambahkan bahwa ancaman terhadap petani semakin besar dengan munculnya investasi industri garam berkualitas tinggi yang dapat mengancam keberlanjutan produksi garam rakyat. Hamdan menekankan perlunya regulasi yang adil agar investasi industri ini terintegrasi dengan sentra produksi garam rakyat untuk melindungi nasib petani.
ANTARA