PAUL MUNSTER HORMATI LEGENDARIS RUDY KELTJES SEBELUM LAGA MELAWAN PSM MAKASSAR

Fokus, Olahraga14 Dilihat
banner 468x60

RABU, 23 OKTOBER 2024 – Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, mengenang sosok mendiang Rudy William Keltjes, legenda sepak bola Indonesia, dengan penuh kesedihan. Kabar duka datang jelang laga Persebaya menjamu PSM Makassar pada pekan ke-9 BRI Liga 1 2024/25 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Rudy, yang meninggal dunia pada usia 72 tahun, merupakan legenda bagi Persebaya dan Timnas Indonesia. Kepergian sosok besar ini membawa duka mendalam bagi seluruh pecinta sepak bola, terutama di Surabaya, tempat Rudy mengukir sejarah panjang dalam kariernya.

banner 336x280

“Saya mendengar berita dan suara di stadion soal itu. Sebenarnya, saya telah bertemu tahun lalu. Saya tidak ingat kapan, tapi saya benar-benar ingat pernah bertemu dengannya,” ungkap pelatih asal Irlandia Utara ini.

Ia juga menambahkan bahwa tim ingin mempersembahkan kemenangan untuk Rudy Keltjes. Namun, harapan tersebut tidak terwujud setelah pertandingan berakhir imbang 1-1.

Sebagai bentuk penghormatan, seluruh pemain, ofisial, wasit, dan perangkat pertandingan mengenakan pita hitam di lengan mereka. Ketika pemain Persebaya, Mohammed Rashid, mencetak gol, ia mengangkat pita hitamnya sebagai tanda dedikasi untuk mendiang Rudy Keltjes.

“Rashid mencetak gol dan mengangkat ban hitamnya untuk dipersembahkan kepada beliau. Jadi, ini hari yang sedih untuk semuanya,” kata Paul Munster.

Bagi Munster, kepergian Rudy Keltjes meninggalkan kesedihan mendalam. Meskipun hasil imbang tidak sesuai harapan, seluruh tim dan suporter Persebaya berusaha memberikan penghormatan terakhir yang berarti untuk Rudy William Keltjes.

“Dia sudah di atas sana. Dia melihat kami, dan saya yakin dia mendukung kita. Jadi, tentu saja sangat sedih soal situasi ini, tetapi semoga beliau beristirahat dengan tenang di sana,” tandasnya.

Sementara itu, Mohammed Rashid, pencetak gol satu-satunya saat laga melawan PSM, cukup emosional merayakannya. Ia melepas pita hitam yang melingkar di lengannya dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

“Saya sangat berduka untuk Opa Rudy, dan juga Coach Stefan. Gol ini saya persembahkan untuk mereka, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Rashid.

Stefan yang dimaksud Rashid adalah Stefan Keltjes, anak Rudy Keltjes. Rashid mengenal dan dekat dengan mereka berdua saat membela Bali United musim lalu. Kedekatan itu pula yang mendorong Rashid melayat ke rumah duka di Surabaya, untuk memberikan penghormatan terakhir. Selain sering memberikan motivasi jelang pertandingan, Rashid menyatakan banyak kenangan indah lainnya dengan Rudy Keltjes, salah satunya menjelang ia bergabung dengan Persebaya.

“Saya datang untuk memberi penghormatan terakhir kepada Opa Rudy. Beliau sosok yang sangat baik dan selalu memberi saya motivasi sebelum pertandingan. Anaknya (Stefan) adalah salah satu pelatih terbaik yang pernah bekerja dengan saya,” jelas pemain asal Palestina itu.

“Beliau meyakinkan saya untuk mengiyakan ketika Persebaya memberikan penawaran,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *