JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa keputusan mengenai pertemuan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto adalah kewenangan strategis Megawati. Hasto menyatakan bahwa PDIP memiliki semangat persahabatan dan tujuan bersama untuk membangun bangsa, menyoroti pentingnya perhatian terhadap isu-isu seperti pangan, deflasi, dan penurunan daya beli kelas menengah.
Ia juga menggarisbawahi bahwa kerja sama antara Megawati dan Prabowo telah terjalin lama, terutama saat keduanya menjadi pasangan calon presiden pada tahun 2009. Hasto menyebut bahwa pertemuan tersebut adalah hal yang baik dan mendukung kepentingan bangsa dan negara.
Meskipun demikian, Hasto mengakui bahwa demokrasi memerlukan penyeimbang dan kritik, namun PDIP akan tetap mengedepankan kepentingan bangsa. Mengenai waktu pertemuan, Hasto menjelaskan bahwa komunikasi politik sedang dilakukan secara intens, dan ada koneksitas psikologis serta historis antara keduanya.
Prabowo Subianto juga berharap pertemuan dengan Megawati bisa terlaksana sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024, dengan harapan untuk menciptakan kabinet yang profesional dan menyelesaikan tantangan di masa depan.