JAKARTA—Tokoh pengusaha dan jurnalis yang juga Pemimpin Umum www.intimediafocus.com, Iqbal Miad, mengatakan ada benarnya Ketua MPR zaman Reformasi, Amin Rais, dan Ketua MPR masa Demokrasi, Bambang Soesatyo, mengajak diskusi Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Muhamad Jusuf Kalla (JK) untuk membicarakan sistem pemungutan suara dalam Pemilu.
Dipandang, kian bertambah usianya sistem one man one vote atau pemilihan langsung kian bermasalah. Selain berbiaya sangat tinggi, rentan konflik berkepanjangan, juga membuat banyak petugas Pemilu meninggal dunia.
“Semua itu perlu evaluasi mendalam agar Pemilu kita ke depan makin berkualitas, makin aman dan nyaman, makin tenang,” tutur HM Iqbal Miad di Jakarta, Senin (09/09/24).
Iqbal melanjutkan, sebelumnya dia mengaku termasuk kalangan yang memilih pilihan langsung. “Saya kira pilihan ini dilatari sejarah kelam kita mengelola demokrasi sehingga kita berfikir one man one vote merupakan pilihan terbaik, tapi ternyata itu perlu dikoreksi mendalam,” katanya.
Iqbal juga menyoroti kecurigaan terkait beberapa persoalan nasional, seperti putusan lembaga tinggi negara yang dicurigai masyarakat.
“Dulu Presiden adalah Mandataris MPR, sehingga kalau ada apa-apa yang tanggungjawab jelas,” lanjut Iqbal.
Dikatakannya, tidak perlu malu untuk berbelok di tengah perjalanan. “Dari pada ngotot jalan terus tapi rusak, lebih baik berbelok lalu lanjutkan perjalanan,” katanya.
Meski begitu Iqbal menyarankan dilakukan rembug nasional untuk menentukan apakah Pemilu dipertahankan one man one vote ataukah dikembalikan ke DPR/MPR.
“Ini masalah sangat penting, karena itu harus dipikirkan benar-benar,” tegasnya. (*)