Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Ikeu Tanziha, mengungkapkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mulai dijalankan pada Januari 2025, dengan target mencakup sekitar 15-20 juta anak di 82 titik di seluruh Indonesia. Meski dana terbatas dari anggaran Rp71 triliun, program ini bertujuan untuk memberikan intervensi yang diperlukan bagi anak-anak yang membutuhkan.
Dalam diskusi di Forum Merdeka Barat 9, Ikeu menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian, lembaga, dan UMKM untuk menyuplai makanan di lokasi-lokasi tersebut. Mereka juga telah menyiapkan buku panduan dan standar operasional untuk memastikan bahwa makanan yang disediakan memenuhi kriteria gizi dan keamanan pangan.
Uji coba program telah dilakukan di beberapa titik selama setahun, dengan penargetan minimal 3.000 anak di setiap unit pelayanan dapur. Untuk mengelola unit-unit layanan ini, BGN telah mendidik sekitar 1.000 sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) yang terdiri dari manajer, ahli akuntansi, dan tenaga gizi.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menambahkan bahwa program ini akan melibatkan tiga metode distribusi makanan: pembangunan dapur pusat di wilayah BGN, penempatan dapur di sekolah atau pesantren, dan pengiriman makanan ke daerah terpencil menggunakan sistem vakum yang dapat mempertahankan kesegaran makanan hingga satu tahun.
Dengan pendekatan yang tepat dan kerjasama yang solid, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan anak-anak Indonesia, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas.
ANTARA