DURIAN PARIGI: POTENSI EMAS SULAWESI TENGAH DI PASAR GLOBAL

Ekonomi, Fokus36 Dilihat

Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Parigi Moutong dan Poso, menjadi salah satu penghasil durian terbaik di Indonesia, berpotensi menembus pasar internasional, termasuk Tiongkok.

Selama ini, durian terkenal berasal dari Medan, Jambi, hingga Jawa dengan varietas unggulan seperti Bawor, Merah Banyuwangi, Pelangi Manokwari, dan Petruk Jepara. Namun, Durian Parigi dari Sulawesi Tengah mulai menarik perhatian berkat dagingnya yang tebal, lembut, manis, serta bijinya yang kecil. Berbeda dari durian lain, aroma Durian Parigi tidak terlalu menyengat, menjadikannya pilihan ideal bagi pencinta durian pemula.

Durian ini tumbuh subur di Parigi Moutong, didukung tanah subur dan iklim tropis yang ideal. Musim panennya berlangsung dari November hingga Januari, dengan hasil berkualitas tinggi yang banyak diburu.

Tiongkok sebagai pasar durian terbesar dunia mencatat impor sebesar 1,53 juta ton pada November 2024, sementara ekspor durian Indonesia masih 600 ton sepanjang 2024. Untuk meningkatkan daya saing, Sulawesi Tengah telah berkoordinasi dengan General Administration of Customs of China (GACC), membuka peluang ekspor baru.

Menurut Kepala Dinas TPH Sulteng, tiga kabupaten—Parigi Moutong, Poso, dan Sigi—telah memperoleh registrasi ekspor ke Tiongkok. Durian Sulteng memenuhi standar Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP), dengan produksi mencapai 743.256 kuintal pada 2023, meningkat dari 563.256 kuintal pada 2022.

Dengan luas lahan mencapai 30 ribu hektare dan terus berkembang, Durian Parigi berpotensi menjadi “Raja Durian” dari kawasan timur Indonesia. Saatnya aroma khas dan rasa legitnya menembus pasar global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *