Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa seluruh bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani disalurkan secara gratis, tanpa pungutan biaya dalam bentuk apa pun. Program ini dirancang untuk mendukung kelompok tani (Poktan, Gapoktan, UPJA) serta brigade dinas pertanian di berbagai daerah dalam meningkatkan produksi pertanian dengan teknologi modern.
Namun, baru-baru ini muncul laporan dari beberapa daerah, seperti Desa Timurung, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, dan Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, di mana petani diminta membayar hingga Rp 5,5 juta untuk mendapatkan traktor bantuan Kementan.
Kementan dengan tegas mengecam praktik pungutan liar ini dan meminta masyarakat petani untuk segera melaporkan kasus tersebut ke aparat penegak hukum. “Kami sangat mengecam tindakan pungli oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Petani yang menemukan pungutan liar terkait bantuan alsintan, laporkan segera ke pihak berwenang. Kami berharap aparat dapat menindak tegas pelaku pungli ini,” kata Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan.
Andi juga menegaskan bahwa bantuan alsintan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah diatur dalam Pedoman Umum Bantuan Alsintan. Satu-satunya biaya yang dibebankan kepada petani hanyalah untuk bahan bakar dan perawatan mesin, bukan untuk memperoleh alsintan itu sendiri. “Distribusi bantuan alsintan dilakukan hingga titik bagi di dinas lingkup pertanian di tingkat daerah. Pengambilan ke kelompok tani menjadi tanggung jawab penerima,” jelas Andi.
Kementan meminta dinas pertanian di semua tingkat untuk memperkuat pengawasan dan pembinaan agar bantuan alsintan digunakan dengan optimal. Jika ditemukan alsintan yang tidak dimanfaatkan dengan baik, Kementan menyarankan agar alat tersebut dialokasikan ke kelompok tani yang lebih membutuhkan, memastikan keberlanjutan pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, “Bantuan alsintan ini kami berikan gratis untuk mendorong modernisasi pertanian dan membantu petani mengolah lahan lebih efisien. Pertanian Indonesia harus maju, dan semua bantuan ini gratis.”
Kementan terus berkomitmen untuk memajukan sektor pertanian nasional dan memastikan bahwa tidak ada praktik pungli yang merugikan petani.
