JAKARTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus berupaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism di Indonesia. Satu dari banyaknya upaya yang dilakukan untuk mewujudkan wisata berbasis sustainable tourism dengan mengembangkan potensi wisata geopark di Indonesia.
Geopark adalah kawasan yang memiliki unsur geologi bernilai tinggi, biasanya dilengkapi dengan keragaman hayati dan keragaman budaya yang dikembangkan dengan sangat baik. Kehadiran wisata geopark di Indonesia dapat memberikan banyak manfaat bagi sektor pariwisata. Karena dapat mendorong wisata edukasi, wisata alam, hingga wisata budaya dalam sebuah destinasi wisata.
Saat ini sudah ada 10 geopark di Indonesia yang mendunia dan masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark (UGG). Ditetapkannya geopark-geopark tersebut dapat menjadi kekuatan untuk memperkuat sektor pariwisata di Indonesia, sehingga makin dikenal luas dan sukses menarik minat kunjungan wisatawan.
Berikut 10 geopark di Indonesia berhasil masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark:
Geopark Batur
Menjadi geopark pertama di Indonesia yang masuk dalam UNESCO Global Geopark (2012), Geopark Batur memiliki potensi wisata yang luar biasa. Salah satu daya tarik geopark yang berada di Kabupaten Bangli, Bali ini ada pada keindahan alam yang terbentuk alami dari jejak letusan Gunung Batur.
Keindahan alam yang paling menarik perhatian adalah adanya kaldera yang besar. Bahkan, kaldera di Geopark Batur menjadi salah satu kaldera terbesar dan terindah di dunia. Belum lagi, geopark di Bali satu ini juga memiliki danau berbentuk bulan sabit sepanjang 7,5 kilometer yang menambah keunikan dari Geopark Batur.
Geopark Gunung Sewu
Selanjutnya Geopark Gunung Sewu, geopark di Indonesia masuk UNESCO Global Geopark pada 2015 silam. Kawasan geopark ini membentang di tiga kabupaten: Gunung Kidul, Wonogiri, dan Pacitan. Tentunya, terpilihnya Geopark Gunung Sewu tidak bisa dipisahkan dari kekayaan arkeologis warisan budaya manusia masa lampau.
Selain memiliki banyak peninggalan budaya paleolitikum-neolitikum, Geopark Gunung Sewu menyuguhkan panorama kawasan karst yang sangat indah. Memiliki sekitar 40 ribu bukit karst, tidak heran jika Geopark Gunung Sewu termasuk kawasan karst terpanjang di Pulau Jawa.
Geopark Gunung Rinjani
Membentang di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Timur, Geopark Gunung Rinjani turut masuk dalam salah satu geopark di Indonesia yang menarik untuk dijelajahi. Pasalnya, geopark yang berhasil masuk UNESCO pada 2018 ini menawarkan kombinasi keanekaragaman hayati, keanekaragaman geologi, serta keragaman budaya yang indah. Belum lagi, Geopark Gunung Rinjani memiliki keragaman flora dan fauna berstatus endemik. Seperti bunga anggrek (Vanda Limbata), Celepuk Rinjani, Elang Flores, dan banyak lagi.
Geopark Ciletuh
Jawa Barat juga punya geopark yang telah diakui UNESCO, yakni Geopark Ciletuh. Geopark seluas 126.000 hektare ini tak hanya memiliki pemandangan indah saja. Tapi, dikelilingi hamparan aluvial dengan bebatuan unik. Menariknya, kawasan Geopark Ciletuh dikelilingi berbagai destinasi wisata. Seperti Pantai Cimaja yang terkenal dengan gulungan ombak menantang dan menjadi incaran peselancar dunia, Air Terjun Awang, Taman Purba, dan banyak lagi.
Geopark Danau Toba
Tidak kalah populer, Geopark Danau Toba merupakan salah satu geopark di Indonesia telah mendunia. Terbentuk dari letusan Gunung Toba yang terjadi puluhan ribu tahun silam, nyatanya sukses menciptakan bentang alam dan potensi wisata yang luar biasa. Berkat keindahan alam yang ditawarkan, sangat masuk akal jika salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) ini menjadi langganan tuan rumah event skala internasional. Paling baru menjadi tuan rumah F1 Powerboat Danau Toba 2024.
Geopark Ijen
Secara administratif terletak di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Geopark Ijen turut sukses masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark. Daya tarik Geopark Ijen tidak sekadar keunikan geologi dan budaya saja. Melainkan, juga adanya fenomena alam blue fire di kawasan Gunung Ijen yang telah mendunia. Selain itu, di Geopark Ijen menjadi habitat bagi 14 jenis flora, 27 jenis fauna, serta 6 jenis mamalia. Hebatnya lagi, Geopark Ijen memiliki danau paling asam di dunia!
Geopark Belitung
Daftar geopark Indonesia yang mendunia dan diakui UNESCO adalah Geopark Belitung. Terpilihnya Geopark Belitung sebagai Global Geopark berkat perpaduan keberagaman geologis, budaya, biologis, serta geografis yang unik dari Negeri Laskar Pelangi ini. Geopark Belitung memiliki warisan geologi bernilai tinggi, seperti kenampakan geomorfologi batuan granit perairan, peninggalan gunung api purba bawah laut, penemuan mineral timah terbesar di Asia Tenggara, serta Batu Meteorit (Tektit/Satam) yang tersebar pada zona kuarter alluvial.
Geopark Maros Pangkep
Meski baru masuk dalam UNESCO Global Geopark pada 2023, Geopark Maros Pangkep memiliki potensi alam yang luar biasa. Geopark yang berada di Sulawesi Selatan ini memiliki lanskap kelas dunia dengan tipe tower karst yang menjulang tinggi dan tersusun dari tumpukan bebatuan gamping yang khas. Selain memiliki lanskap karst kelas dunia, Geopark Maros Pangkep merupakan kawasan karst terbesar kedua di dunia, setelah Cina Selatan. Menariknya, di geopark ini juga terdapat ratusan gua yang menjadi tempat tinggal manusia prasejarah.
Geopark Merangin Jambi
Geopark Indonesia yang mendunia berikutnya adalah Geopark Merangin Jambi. Daya tarik geopark ini adalah adanya fosil tanaman yang ditemukan pada sebagian batuan yang diperkirakan sudah ada sejak ratusan juta tahun silam. Tak hanya di situ saja, geopark yang menjadi lokasi rafting terbaik di Indonesia ini kita berkesempatan untuk mengarungi Sungai Batang Merangin, sambil melihat fosil-fosil flora di beberapa spot pemberhentian.
Geopark Raja Ampat
Geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark selanjutnya adalah Geopark Raja Ampat. Geopark ini dijuluki sebagai “The Emerald Karst in the Equator” berkat gugusan karst yang terletak tepat di garis khatulistiwa. Ditambah dengan keberagaman ekosistem laut di Raja Ampat menjadi nilai lebih bagi geopark satu ini. Sampai saat ini Geopark Raja Ampat masih menjadi habitat berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik yang tidak bisa ditemukan di mana pun! (***)