Lokananta, studio rekaman legendaris di Solo, Jawa Tengah, didirikan pada 1956 dan dikenal sebagai pionir rekaman musik di Indonesia. Studio ini pernah mengorbitkan sejumlah legenda musik Indonesia seperti Gesang, Waldjinah, dan Koes Plus, serta menyimpan koleksi 53 ribu piringan hitam dari berbagai era.
Selain berfungsi sebagai tempat rekaman, Lokananta juga mencatatkan arsip penting seperti pidato kenegaraan Bung Karno dan seni pertunjukan seperti ketoprak dan wayang. Namun, pada 1990-an, studio ini sempat terbengkalai.
Pada 2022, Kementerian BUMN melakukan revitalisasi Lokananta untuk menjadi pusat kreativitas musisi, seniman, dan UMKM. Revitalisasi mencakup pembangunan museum, galeri studio rekaman, arena pertunjukan, area kuliner, dan galeri UMKM. Kini, Lokananta menjadi salah satu aset budaya yang penting bagi perkembangan industri musik dan seni Indonesia.