BANTAI 11 WARGA SIPIL, KKB JUGA SEBAR HOAKS

Fokus, Hukum13 Dilihat

Sebanyak 11 warga sipil yang sedang mendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua, menjadi korban kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Insiden berdarah itu terjadi pada 6-7 April 2025, di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengungkapkan, KKB sengaja menyebarkan kabar bohong bahwa korban adalah anggota militer. Tujuannya untuk menghindari kecaman pelanggaran hak asasi manusia.

“Mereka berpura-pura seolah korban berasal dari militer. Ini cara mereka melepaskan diri dari tudingan sebagai pelaku pelanggaran HAM,” ujar Kristomei, Rabu (10/4/2025).

Menurut Kristomei, penyebaran hoaks bukanlah hal baru. Selain menutupi aksi kekerasan, propaganda ini bertujuan menakut-nakuti warga agar tidak beraktivitas seperti biasa.

“Ancaman pengosongan wilayah yang mereka sebarkan hanyalah upaya menebar teror, membuat masyarakat takut ke kebun, takut bekerja,” tegasnya.

Kristomei pun meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah termakan isu bohong yang dimainkan KKB.

Aksi brutal ini menyebabkan 11 warga sipil tewas dengan luka akibat senjata tajam, tembakan, hingga panah. Enam korban di antaranya telah teridentifikasi, yaitu Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Lima lainnya masih dalam proses identifikasi.

Sebanyak 35 penambang yang berhasil lolos kini berada dalam perlindungan aparat di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat. Delapan orang lainnya belum ditemukan, sementara dua warga dilaporkan disandera oleh kelompok bersenjata tersebut.

Pada 9 April 2025, 12 pendulang yang berhasil melarikan diri menggunakan speed boat sudah tiba dengan selamat di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengecam keras pembantaian ini. Ia menegaskan, Satgas Damai Cartenz akan mengejar para pelaku hingga tuntas.

“Ini kejahatan serius terhadap warga sipil. Kami akan bertindak tegas dan memastikan keamanan masyarakat Papua,” katanya.

Tim gabungan dari Polres Asmat dan Satgas Ops Damai Cartenz, total 26 personel, telah diterjunkan ke Kampung Mabul. Mereka bertugas menggali keterangan saksi, mengumpulkan data, dan menyiapkan operasi evakuasi korban.

Kasatgas Humas Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengingatkan warga untuk tidak mudah percaya pada kabar yang belum diverifikasi.

“Kami minta masyarakat tetap tenang. Jangan sebar informasi yang belum jelas kebenarannya. Kami akan terus memberikan kabar resmi dari lapangan,” ujarnya.

Operasi pencarian korban, evakuasi, dan pengejaran pelaku masih terus berlangsung. Aparat menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan masyarakat dari ancaman kekerasan KKB.

SUMBER: INFOPUBLIK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *