Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa APBN 2025 dirancang untuk menghadapi dinamika global yang penuh ketidakpastian akibat geopolitik dan geoekonomi yang menyebabkan destabilisasi di berbagai kawasan.
“Indonesia tetap waspada meskipun berada dalam kondisi baik, dengan pertumbuhan ekonomi stabil sekitar 5 persen sejak 2022 hingga 2024,” ujarnya, Selasa (10/12/2024).
Sri Mulyani juga menyoroti inflasi Indonesia yang mencapai angka terendah di dunia, yaitu 1,55 persen. Inflasi makanan, yang menjadi faktor dominan, mengalami penurunan drastis, mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Selain itu, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 54 bulan berturut-turut hingga Oktober 2024, dengan nilai ekspor mencapai USD24,4 miliar, tumbuh 10,2 persen meskipun ekonomi global melambat. Pertumbuhan ini didukung sektor manufaktur dan hilirisasi.