Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa anggur Shine Muscat aman untuk dikonsumsi setelah uji cepat residu pestisida menunjukkan hasil sesuai standar keamanan pangan. Uji ini dilakukan bersama Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD), dengan hasil sebagian besar menunjukkan residu dalam batas aman.
“Hasil rapid test oleh OKKP menunjukkan bahwa anggur Shine Muscat yang beredar aman untuk dikonsumsi,” ujar Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Yusra Egayanti, di Jakarta, Kamis.
Uji cepat dilakukan di hampir 100 kabupaten/kota di Indonesia, dengan 90 persen sampel negatif residu dan 10 persen menunjukkan residu dalam batas aman. Beberapa sampel juga dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bapanas bersama OKKPD akan terus memperkuat pengawasan keamanan pangan segar, sesuai arahan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi. Pengawasan ini meliputi pengujian sampel dan uji laboratorium berkala.
Kasus ini berawal dari Thailand, di mana ditemukan residu pestisida berlebih pada anggur Shine Muscat impor dari China. Namun, Food and Drug Administration (FDA) Thailand telah menyatakan anggur tersebut aman dikonsumsi.
Selain memastikan keamanan anggur Shine Muscat, Bapanas juga mengimbau masyarakat untuk mencuci buah sebelum dikonsumsi dan mendukung konsumsi buah lokal. Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, menyebutkan bahwa buah lokal lebih segar dan berkualitas karena sesuai musim dan tidak memerlukan perjalanan jauh.
Mendorong konsumsi buah lokal juga sejalan dengan Perpres 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal, yang bertujuan memperkuat kemandirian pangan nasional.
Antara
