Selain dikenal sebagai Austria van Java, Lumajang pun dijuluki kota pisang. Pisang mas kirana Lumajang bahkan telah menembus pasar ekspor, termasuk Tiongkok.
“Oostenrijk Van Java”? Begitulah sebutan Belanda untuk menggambarkan Kota Lumajang. Maknanya “Austria Van Java”. Hal itu terkait dengan Kota Lumajang yang memiliki kemiripan topografi Austria, sebuah negara kecil yang terletak di tengah Daratan Eropa.
Selain terkenal dengan pemandangan yang cantik, sebagaimana dipromosikan di https://www.visitlumajang.com/, Lumajang juga dijuluki kota pisang. Ini merujuk pada hamparan perkebunan hijau yang subur dengan pisang. Tepatnya adalah pisang mas kirana. Inilah komoditas unggulan Lumajang yang tengah mencuri perhatian dunia.
Pisang mas kirana merupakan buah dengan bentuk mungil dan cita rasa manis yang khas. Pisang jenis itu berhasil menembus pasar internasional, membawa nama Lumajang ke panggung global. Kontan, selain menjadi kebanggaan masyarakat lokal, pisang itu menjadi simbol kekuatan produk agrikultur Indonesia yang mendunia.
Selain laris manis, merujuk situs https://indonesiakini.go.id/, pada Selasa (24/9/2024), pisang mas kirana juga terpilih sebagai salah satu produk dalam inisiatif One Country One Priority Product (OCOP), sebuah program yang diinisiasi oleh Food and Agriculture Organization (FAO). Program itu bertujuan untuk mengangkat produk agrikultur unik dari seluruh dunia yang memiliki potensi ekonomi dan keberlanjutan.
Pisang mas kirana mewakili Indonesia dalam Peluncuran Regional FAO dan Lokakarya Implementasi Proyek Negara OCOP di Asia-Pasifik yang diadakan di Tiongkok pada 2024. Menurut Hendra Suwandaru, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, terpilihnya pisang mas kirana dalam inisiatif OCOP merupakan pencapaian besar. Dikutip dari Media Center (MC) Lumajang, Hendra menuturkan, “Produk olahan seperti sale pisang, kripik pisang, dan rambak pisang dari tiga kecamatan di Lumajang dipamerkan di ajang tersebut, menunjukkan betapa kaya dan beragamnya potensi buah lokal yang kami miliki.”
Pisang mas kirana tidak hanya unik karena memiliki rasa manis yang khas. Pisang itu juga diolah secara kreatif sehingga memberi nilai tambah bagi produk tersebut. Produk olahan dari pisang mas kirana menjadi bukti bahwa komoditas lokal dapat dikembangkan menjadi barang yang kompetitif di pasar global.
Dengan kualitas yang tak diragukan, pisang mas kirana kini berhasil menembus pasar internasional, terutama Asia, Eropa, dan Tiongkok.
Menembus Pasar Tiongkok
Tiongkok, sebagai salah satu pasar ekspor terbesar bagi komoditas agrikultur Indonesia, menunjukkan minat yang tinggi terhadap pisang mas kirana. Dengan daya tariknya yang unik dan potensi yang besar, pisang mas kirana memiliki peluang untuk semakin diperluas distribusinya di pasar Tiongkok. Selain itu, Tiongkok adalah pasar yang terus berkembang dengan permintaan tinggi terhadap produk agrikultur berkualitas, menjadikannya target ideal bagi para petani dan produsen pisang mas kirana.
Namun, ada tantangan yang harus dihadapi untuk mempertahankan daya saing Pisang mas kirana di pasar internasional. Menurut Hendra, salah satu tantangan utama adalah kemasan produk. Meskipun produk Pisang mas kirana telah memiliki kualitas yang sangat kompetitif, aspek pengemasan harus lebih ditingkatkan untuk menarik minat konsumen global. “Sinergi antara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dengan Dinas Perdagangan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas kemasan,” jelas Hendra.
Dengan strategi pemasaran yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Pisang mas kirana diharapkan dapat terus meningkatkan ekspornya ke Tiongkok dan negara lainnya. Keberhasilan Pisang mas kirana menjadi inspirasi bagi petani dan UMKM di Lumajang untuk terus mengembangkan produk lokal berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar internasional.
Potensi ekspor komoditas lain dari Lumajang
Selain komoditas pisang, Lumajang sejatinya juga memiliki sejumlah komoditas agrikultur lain yang berpotensi besar untuk diekspor ke pasar internasional. Beberapa komoditas tersebut adalah, mangga arumanis, kopi robusta, salak, juga tebu dan produk gula.
Lahan yang luas dan subur, menjadikan wilayah Lumajang sangat ideal untuk perkebunan aneka komoditas. Peluang besar tersebut memerlukan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pusat untuk meningkatkan daya saing produk-produk tersebut di pasar global. Selain itu, penguatan infrastruktur logistik dan pemasaran diperlukan agar komoditas agrikultur dari Lumajang dapat menjangkau pasar internasional dengan lebih efisien.
Sebagai contoh, keberhasilan pisang mas kirana di kancah global adalah hasil dari kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, UMKM, dan para petani. Melalui program OCOP, pisang mas kirana tidak hanya dikenal sebagai komoditas lokal, tetapi juga sebagai produk dengan standar internasional yang mampu bersaing di pasar global.
Komitmen terhadap keberlanjutan juga menjadi faktor penting dalam mempertahankan kualitas dan kuantitas produk. Hendra menekankan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam rantai nilai produk pertanian, yang memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan petani. Dengan strategi ini, diharapkan petani di Lumajang dapat terus berinovasi dalam menghasilkan produk berkualitas yang diminati pasar internasional.
Pisang mas kirana bukan sekadar buah lokal, melainka juga simbol potensi besar Lumajang dalam industri agrikultur. Kesuksesannya menembus pasar internasional, termasuk Tiongkok, membuka jalan bagi komoditas lain dari Lumajang untuk mengikuti jejaknya. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, inovasi, dan peningkatan kualitas produk, Lumajang memiliki semua potensi untuk menjadi salah satu pemain utama dalam ekspor agrikultur Indonesia.
Produk lokal yang diolah dengan cermat, dipasarkan dengan baik, dan berkelanjutan dapat membawa perubahan signifikan bagi perekonomian daerah, terutama melalui kesejahteraan para petani dan pelaku UMKM. Lumajang, sebagaimana diunggah Infopublik.id, pada Kamis (26/9/2024), telah menunjukkan bahwa dengan semangat dan kolaborasi, produk lokal bisa menjadi bintang di pasar internasional.