JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengonfirmasi bahwa ia kembali ditugaskan sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet yang dipimpin oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Sri Mulyani, yang ditemui setelah menghadap Prabowo di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta, pada Senin, menyebutkan bahwa mereka berdiskusi panjang mengenai APBN, penguatan Kementerian Keuangan, belanja negara, dan pengelolaan penerimaan negara, termasuk pajak.
“Kami diskusi cukup lama dan panjang. Oleh karena itu, pada saat pembentukan kabinet, beliau meminta saya untuk menjadi menteri keuangan kembali,” ujar Sri Mulyani, yang hadir mengenakan atasan batik.
Dalam pertemuannya dengan Prabowo, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa ia menerima beberapa pesan terkait prioritas pemerintahan ke depan. “Beliau sangat perhatian bagaimana dampak APBN kepada masyarakat. Itu menjadi tekanan beliau,” tambahnya.
Sri Mulyani, yang telah menjabat sebagai Menteri Keuangan selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, tiba di Kertanegara pada pukul 19.30 WIB. Dia merupakan salah satu dari beberapa menteri Jokowi yang menghadap Prabowo, diikuti oleh Agus Harimurti Yudhoyono, Zulkifli Hasan, dan lainnya.
Prabowo memanggil calon-calon menterinya dari kalangan profesional, akademisi, politikus, birokrat, tokoh agama, pejabat teras organisasi masyarakat, serta pejabat aktif Polri dan eks tentara, untuk membahas penugasan mereka di kabinet pemerintahan ke depan.
Sejauh ini, terdapat 49 tokoh yang telah menyambangi kediaman Prabowo, di antaranya:
Prasetio Hadi (Ketua DPP Partai Gerindra)
Sugiono (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra)
Widiyanti Putri Wardhana (Pengusaha)
Natalius Pigai (Pegiat HAM)
Yandri Susanto (Wakil Ketua Umum PAN)
Fadli Zon (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra)
Nusron Wahid (Politikus Golkar)
Saifullah Yusuf (Sekjen PBNU/Menteri Sosial)
Maruarar Sirait (Politikus Partai Gerindra)
Abdul Kadir Karding (Politikus PKB)
Wihaji (Wakil Ketua Umum Golkar)
Teuku Riefky Harsya (Sekjen Partai Demokrat)
Agus Harimurti Yudhoyono (Ketua Umum Partai Demokrat/Menteri ATR BPN)
Arifatul Choiri Fauzi (Muslimat NU)
Tito Karnavian (Mantan Kapolri/Menteri Dalam Negeri)
Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN/Menteri Perdagangan)
Satryo Soemantri Brodjonegoro (Akademisi)
Yassierli (Akademisi)
Yusril Ihza Mahendra (Pakar Hukum Tata Negara/Politikus PBB)
Bahlil Lahadalia (Ketua Umum Partai Golkar/Menteri ESDM)
Abdul Mu’ti (Sekretaris Umum PP Muhammadiyah)
Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB)
Raja Juli Antoni (Sekjen PSI/Wamen ATR)
Agus Gumiwang (Menteri Perindustrian)
Pratikno (Menteri Sekretaris Negara)
Iftitah Sulaiman (Orang Kepercayaan SBY)
Komjen Pol. Agus Andrianto (Wakapolri)
Ribka Haluk (Pj Gubernur Papua Tengah)
Maman Abdurahman (Politikus Partai Golkar)
Rachmat Pambudy (Akademisi)
Hanif Faisol Nurofiq (Dirjen KLHK)
Erick Thohir (Menteri BUMN)
Andi Amran Sulaiman (Menteri Pertanian)
Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal)
Dito Ariotedjo (Menpora)
Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan)
Sultan Bachtiar Najamudin (Ketua DPD RI)
Raden Dodi Priyono (Kepala Bagian Administrasi Penganggaran, Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri Sekjen PUPR)
Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan)
Budi Santoso (Sekjen Kemendag)
Dudy Purwagandhi (Dewan Komisaris PLN)
Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian)
Sri Mulyani (Menteri Keuangan)
Veronica Tan
Supratman Andi Agtas (Menkumham/Politikus Gerindra)
Donny Ermawan Taufanto (Plt. Sekjen Kemenhan)
Rosan Perkasa Roeslani (Menteri Investasi)
M. Herindra (Wamenhan)
Meutya Hafid (Ketua Komisi I DPR/Politikus Golkar)