JAKARTA – Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, berharap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dapat menciptakan lapangan kerja yang selaras dengan sistem pendidikan vokasi di Indonesia. Harapannya, pendidikan vokasi yang ditempuh oleh rakyat Indonesia dapat terintegrasi dengan kebutuhan industri, sehingga lulusan pendidikan tersebut bisa langsung terserap di dunia kerja.
“Intinya, harapan ke depan adalah ada fokus penciptaan lapangan kerja yang terintegrasi dengan sistem pendidikan. Jadi, orang sekolah itu sudah bisa jelas nanti kerjanya di mana, karena itu dimulai dari SMA,” ujar Rieke dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Rieke juga menyoroti isu peningkatan pengangguran di Indonesia, termasuk gelombang besar pemutusan hubungan kerja (PHK) di tahun 2024 yang mencapai hampir 100 ribu kasus. Ia mengingatkan bahwa jika masalah ini tidak ditangani dengan serius, akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan roda perekonomian nasional.
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini menekankan pentingnya penguatan kompetensi dalam pendidikan vokasi dan peran politeknik di Indonesia. Menurutnya, hal ini menjadi kunci agar pendidikan vokasi dapat memenuhi kebutuhan industri, sehingga bisa menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing.
Menanggapi isu tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan berupaya mengatasi persoalan PHK dengan mengubah Balai Pelatihan Kerja (BLK) menjadi lebih relevan dengan kebutuhan industri melalui program link and match. Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan membuka Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI) sebagai wadah untuk menghubungkan lembaga pelatihan dengan pelaku industri, sehingga kompetensi tenaga kerja sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan kebutuhan lokal.
Dengan upaya ini, Rieke berharap pemerintah dapat memastikan bahwa pendidikan vokasi mampu menghasilkan lulusan yang siap bekerja di sektor-sektor yang membutuhkan keterampilan teknis, sehingga dapat menekan angka pengangguran dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.