JAKARTA – Pimpinan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan bahwa pencurian alat pendeteksi atau peringatan dini bencana di wilayah perairan masih menjadi masalah serius bagi keselamatan pelayaran kapal. Syamsul Bachri, Wakil Presiden Keselamatan dan Keamanan Lingkungan (K2L) PT ASDP, menyoroti bahwa kawasan Selat Sunda, khususnya sekitar Gunung Anak Krakatau, sering menjadi sasaran pencurian oleh oknum masyarakat.
Menurut Syamsul, meskipun alat peringatan dini (EWS) telah dipasang di perairan tersebut untuk mendeteksi cuaca, kecepatan angin, dan gelombang laut, alat-alat ini sering dianggap sebagai barang mahal oleh masyarakat, sehingga menjadi target pencurian. Hal ini menjadi perhatian serius bagi keselamatan pelayaran.
“Alat ini sangat penting, namun masih sering dicuri, terutama pada malam hari. Kami sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan, tapi upaya pencegahannya tetap sulit,” ujar Syamsul, dikutip dari Antara (24/09/24). Ia berharap peristiwa ini tidak terus berulang dan mengimbau semua pihak untuk lebih memperhatikan masalah ini.
EWS berfungsi mendeteksi perubahan cuaca dan kondisi laut yang vital bagi keselamatan kapal. Selain itu, peralatan seperti Racon dan EPIRB yang ada di kapal-kapal ASDP juga dipelihara dengan baik untuk mendukung keselamatan pelayaran.
Meski ada tantangan pencurian, Syamsul menegaskan bahwa secara keseluruhan, pengamanan moda transportasi laut di Indonesia sudah semakin baik. Dukungan dari berbagai lembaga, seperti TNI, Polri, BMKG, BNPB, dan Basarnas, turut memastikan keselamatan bagi pengguna jasa ASDP di seluruh wilayah.
Selain itu, PT ASDP juga telah menyiapkan skema penanganan kondisi darurat, baik di atas kapal maupun di pelabuhan, untuk menghadapi situasi bencana atau kejadian darurat lainnya. (*)
Sumber : Antara