KALAU ADA YANG MATANG MENGAPA CARI YANG KARBITAN?

banner 468x60

JAKARTA — Tentu saja yang matang lebih baik dari yang hasil karbitan. Sebab yang matang selain lebih bergizi, lebih sehat, tentu juga lebih nikmat rasanya.

Demikian pun pemimpin. Dalam bursa politik di sekitar pemilihan Walikota Batam (Pilwako Batam), muncul nama Amsakar Achmad. Wakil Walikota Batam sepanjang dua perode ini akan berpasangan dengan Irwansyah.

banner 336x280

Jika Amsakar Achmad telah berpengalaman selama 10 tahun menjadi wakil walikota, maka Irwansyah telah 20 tahun mewakili rakyat di DPRD Batam.

Jam terbang pasangan ini telah cukup untuk membuat pasangan Amsakar Achmad – Irwansyah merupakan pasangan yang telah matang.

Apalagi Amsakar yang telah 26 tahun menekuni dunia birokrasi di Kota Batam, patut membuatnya hapal apa yang harus dilakukan untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan Kota Batam beserta penduduknya.

Belum cukup mengukur kematangan Amsakar Achmad. Sebab sejak muda ia sudah bergelimang prestasi mencengangkan.

Amsakar merupakan Mahasiswa Terbaik Fisipol Universitas Riau (UNRI) hingga memenangkan beasiswa Super Semar yang sangat bergengsi di zamannya.

Jika dahulu Abraham Lincoln pernah mengatakan bahwa, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat tak akan hapus dari muka bumi.

Kini dapatlah dikatakan bahwa, pemimpin dari Batam, oleh Batam dan untuk Batam merupakan pilihan terbaik bagi Kota Batam.

Sebab dengan kualifikasi tersebut pemimpin dapat diharapkan memahami apa yang diperlukan daerah dan rakyatnya.

Relasi yang sangat rapat antara Amsakar dengan dunia borokrasi di Kota Batam, dapat dicek pada riwayatnya.

Amsakar Achmad merupakan kelahiran Sungai Buluh, Pulau Singkep, Kepulauan Riau pada 1 Agustus 1968 dari pasangan Achmad bin Jubil dan Halimah binti Muhammad.

Ia juga merupakan warga pribumi yang mampu menduduki posisi sebagai Wakil Wali Kota Batam masa jabatan 2016-2021 dan 2021-2024 mendampingi Muhammad Rudi.

Pendidikan dasar ditempuhnya di SD Negeri 37 Sungai Buluh (1975-1981), SMP Negeri 2 Dabo Singkep (1981-1984), dan SMA Negeri Dabo Singkep (1984-1987).

Gelar kesarjanaan diraihnya dari Universitas Riau (UNRI), setelah menjalani kuliah sepanjang 1987-1994.

Gelar S2 Manajemen diperoleh dari Universitas Airlangga, 2003-2005.

Tesisnya berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi dan Produktivitas Kerja Pegawai pada Pemerintah Kota Batam”, menunjukkan minatnya yang sangat besar pada manajemen dan birokrasi.

Setelah meninggalkan bangku kuliah, Amsakar menjadi dosen luar biasa UNRI untuk sosiologi.

Karir birokrasi dimulainya setelah lolos seleksi CPNS di Markas Wilayah Pertahanan Sipil (Mawil Hansip) Pemerintah Kota Batam.

Dari posisi itu karir Amsakar berlanjut ke Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Keuangan (2000-2001), Kepala Sub Bagian Perlengkapan (2001-2002), Kepala Sub Bagian Perundang-undangan Bagian Hukum (2002-2004), dan Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Bagian Umum (2004–2005), Kemudian, ia menjabat Kepala Bagian Umum (2005-2011). Ia pernah menjabat Kepala Dinas PMP-KUKM (2011-2012).

Sebelum menjadi Wakil Walikota Batam berpasangan dengan Muhammad Rudi, Amsakar Achmad merupakam Kepala Dinas Perindag dan ESDM (2012-2015).

Di awal narasi pencalonannya, Amsakar disebut bakal menggunakan perahu independen. Namun belakangan narasi tersebut berubah.

Amsakar mengaku telah mendaftar ke partainya, Nasdem. Amsakar mengaku telah mengisi formulir pandaftaran sebagai bakal calon kontestan Pilwako Batam.

Formulir itu berasal dari meja Dewan Pertimbangan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat. (***)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *