JAMAAH HAJI KALIMANTAN HILANG, MASIH DICARI

Fokus, Nasional16 Dilihat

Seorang jamaah haji asal Kalimantan Selatan dilaporkan hilang di Makkah sejak pertengahan Juni 2025. Hingga hari ini, hampir dua minggu lebih setelah peristiwa itu, pencarian masih terus dilakukan di tengah kepadatan musim haji yang kian menipis.

Adalah Hasbullah Ihsan, pria berusia 72 tahun, warga Banjarbaru yang tergabung dalam Kloter 07 Debarkasi Banjarmasin. Ia dilaporkan tak pernah kembali ke hotel tempat menginap sejak 15 Juni 2025.

“Benar, ada satu jamaah haji dari Debarkasi Banjarmasin yang belum kembali hingga kini,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Banjarmasin, Muhammad Tambrin, Rabu sore.

Kabar hilangnya Hasbullah segera menggerakkan mesin pencarian dari berbagai lini. PPIH Arab Saudi langsung membentuk dua tim khusus—Tim A dan Tim B—yang ditugaskan menyusuri titik-titik terakhir keberadaan para jamaah yang dinyatakan hilang, termasuk Hasbullah.

Berbeda dari pencarian bencana atau operasi SAR pada umumnya, misi menemukan jamaah haji yang hilang di Makkah sering kali seperti mencari jarum di padang pasir. Kota Suci yang padat, hiruk-pikuk jamaah dari ratusan negara, serta medan yang kompleks menjadi tantangan tersendiri.

PPIH Arab Saudi tak bergerak sendiri. Mereka berkoordinasi dengan Syarikah (penyedia layanan haji di Arab Saudi), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Konsul Haji, hingga Kepolisian Makkah. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) pun turut dikerahkan menyisir rumah sakit satu demi satu, tak hanya di Makkah, tetapi hingga ke Jeddah.

“Hampir semua rumah sakit sudah disisir. Hotel-hotel yang ditinggalkan jamaah karena pindah ke Madinah atau karena sudah dipulangkan juga kami datangi,” ujar Tambrin.

Operasional haji oleh PPIH Arab Saudi akan resmi berakhir pada 12 Juli 2025. Artinya, waktu yang tersisa kian menipis. Namun, Tambrin memastikan, pencarian akan tetap dilanjutkan bila hingga batas waktu tersebut Hasbullah belum ditemukan.

“Kami terus berkoordinasi dengan petugas di Arab Saudi dan juga menyampaikan informasi rutin kepada pihak keluarga di Banjarbaru,” tambahnya.

Jika sampai 12 Juli Hasbullah belum ditemukan, estafet pencarian akan dilanjutkan oleh KJRI dan Konsul Haji di Jeddah.

“Doakan saja, semoga beliau segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke tanah air untuk berkumpul bersama keluarga,” ujar Tambrin, menutup pernyataannya.

Kasus Hasbullah bukan yang pertama. Setiap musim haji, selalu saja ada kasus jamaah hilang, tersesat, atau mengalami disorientasi di tengah padatnya jadwal ibadah dan suhu ekstrem. Mayoritas dari mereka adalah lansia. Mereka datang dengan semangat besar, namun tubuh dan ingatan tak selalu seiring. Beberapa akhirnya ditemukan di rumah sakit, sebagian lainnya di titik tak terduga.

Kini, semua doa dari Banjarbaru hingga Makkah tertuju pada Hasbullah Ihsan. Dalam ratusan ribu manusia berbaju ihram yang berputar di sekitar Ka’bah, semoga langkahnya segera kembali dipertemukan dengan jejak pulang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *