Investor dari Korea Selatan dan Tiongkok menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam proyek Giant Sea Wall Indonesia yang telah lama tertunda, ungkap Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi pada Selasa (17/6/2025).
“Beberapa [investor] sudah secara informal menyampaikan ketertarikan—khususnya dari Tiongkok dan Korea, saat forum Indonesia–Korea baru-baru ini,” ujarnya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, sebagaimana dilaporkan antaranews.com.
Meskipun belum ada investor utama yang ditetapkan, pemerintah tengah mempersiapkan peluncuran proyek yang sejak 1995 dirancang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tersebut.
Membentang sepanjang 500 kilometer dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur, tanggul laut raksasa ini bertujuan mengatasi banjir rob dan penurunan muka tanah di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa.
“Setiap tahun, penurunan tanah terus terjadi. Saat air pasang, warga di pesisir utara Jakarta menghadapi kondisi yang memprihatinkan,” kata Prasetyo.
Proyek senilai 80 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.297 triliun) ini kini berada dalam tahap koordinasi lintas kementerian dan daerah. Prasetyo berharap pembangunan bisa dimulai tahun ini.
Presiden Prabowo sebelumnya telah mengakui bahwa proyek ini kemungkinan memerlukan waktu hingga 20 tahun untuk diselesaikan.