Pemerintah Indonesia bergerak cepat di tengah panasnya bara konflik Iran-Israel yang makin menggigit warga sipil. Menteri Luar Negeri Sugiono memastikan skenario evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran hanya bisa dilakukan lewat jalur darat, sebab ruang udara di negeri para Mullah nyaris tertutup total.
“Pesawat tidak bisa ke sana. Satu-satunya jalur darat,” kata Sugiono saat menyela jadwal kunjungan kerjanya di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6).
Data Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mencatat ada sekitar 380 WNI yang saat ini menetap di Iran, mayoritas di Teheran. Semakin rapatnya hujan rudal membuat pemerintah menilai situasi sudah tak lagi kondusif.
Skenario darurat pun digelar: status KBRI Teheran dinaikkan dari siaga 2 menjadi siaga 1, rencana evakuasi diperiksa ulang, dan jalur lintas perbatasan diamankan. “Kami sudah komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran, memohon supaya WNI diberi kemudahan melewati perbatasan kalau sewaktu-waktu harus keluar,” ujar Sugiono.
Gelombang pulang juga sudah berjalan di titik konflik lain. Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, memastikan 42 WNI peziarah di Yerusalem berhasil keluar lewat jalur darat menuju Yordania sebelum diterbangkan ke Indonesia. Delapan jemaah haji asal Indonesia yang berangkat dari Inggris dan sempat tertahan di Amman pun sudah dipulangkan.
Dua peziarah yang sempat terjebak di Iran juga berhasil menyeberang darat ke Pakistan, lalu pulang ke Tanah Air.
Langkah pengamanan terus dipastikan ke tiap kepala WNI di Iran. “Kami sudah virtual meeting dengan mereka untuk menjelaskan apa yang harus dilakukan kalau evakuasi dimulai,” kata Judha.
Konflik Iran-Israel meledak sejak Jumat (13/6) lalu. Israel membombardir fasilitas nuklir dan pos komando militer Iran di sejumlah kota. Angka kematian di Iran melonjak jadi 585 jiwa, 1.326 orang lainnya luka-luka.
Tak tinggal diam, Iran membalas dengan rentetan rudal balistik yang menghantam wilayah Israel. Data terbaru, serangan balik Iran menewaskan 24 orang di Israel dan melukai 500 lainnya.
Di tengah arus peluru kendali yang tak pandang bulu, pemerintah Indonesia hanya punya satu misi: tidak ada satu pun WNI yang jadi korban konflik dua negara bersenjata nuklir ini. Dan jalur darat adalah satu-satunya jalan pulang yang realistis — setidaknya sampai diplomasi damai menemukan jalannya.
