REM BLONG DI TURUNAN BATU GADANG, ANGKOT TUBRUK RUMAH WARGA

Fokus, Hukum, Regional29 Dilihat

Sore yang seharusnya tenang di kawasan Batu Gadang mendadak berubah tegang. Sebuah angkot jurusan Pasar Raya–Indarung meluncur liar tanpa kendali di turunan curam dekat SDN 13 Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Selasa (13/5/2025). Angkot itu menghantam lantai dua rumah warga di sekitar Simpang Kebun setelah mengalami rem blong—kecelakaan tunggal yang nyaris menelan korban jiwa.

Sopir angkot, Gustian (41), bersama seorang penumpang remaja, Rahma Dani (15), berada di dalam kendaraan saat insiden terjadi. Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya, mengonfirmasi bahwa rem kendaraan diduga tidak berfungsi saat melintasi turunan dari arah Bukit Ngalau Karang Putih menuju Indarung. “Pengemudi hilang kendali karena rem blong dan menabrak rumah warga,” ujarnya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Rahma sempat melompat keluar dari angkot saat kendaraan mulai meluncur kencang. Ia terjatuh di depan pos pemuda Kabun Rejo dan segera ditolong warga yang melihat kejadian tersebut. Korban hanya mengalami luka ringan dan telah dijemput keluarganya setelah mendapat perawatan di lokasi.

“Korban sudah dibawa pulang keluarganya. Hanya luka ringan,” tambah Kompol Sosmedya. Kasus ini kini dalam penyelidikan Unit Lalu Lintas Polsek Lubuk Kilangan.

Kecelakaan ini menjadi alarm keras di tengah meningkatnya kasus rem blong di Indonesia. Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, sebelumnya menyampaikan bahwa mayoritas kecelakaan akibat rem blong terjadi karena kelalaian dalam perawatan kendaraan. “Faktor teknis seperti kampas aus, minyak rem kurang, atau sistem rem rusak sering diabaikan. Padahal ini bisa dicegah,” tegasnya.

KNKT mencatat, hingga Maret 2025, terdapat lebih dari 222 ribu kecelakaan yang melibatkan angkutan barang dan umum, sebagian besar karena rem blong dan kelebihan muatan.

Untuk mencegah hal serupa, pemilik kendaraan disarankan melakukan pemeriksaan rutin pada kampas rem, cakram, minyak rem, dan sistem pendingin rem. Gunakan teknik engine brake saat melintasi turunan dan pastikan tidak membawa beban melebihi kapasitas.

Kecelakaan di Batu Gadang jadi pelajaran penting. Tak hanya bagi sopir, tapi juga bagi pengelola angkutan umum agar tak abai pada keselamatan yang mestinya jadi prioritas utama di jalan raya.

SUMBER: RRI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *