Empat siswa SMA siap mewakili Indonesia di panggung biologi dunia setelah melewati seleksi dan pembinaan ketat dari Pusat Prestasi Nasional.
Indonesia kembali menyiapkan langkah strategis untuk tampil di ajang bergengsi International Biology Olympiad (IBO) 2025. Melalui program pembinaan intensif yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) lewat Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), empat pelajar terbaik berhasil terpilih untuk menjadi wakil Merah Putih dalam kompetisi sains tingkat dunia tersebut.
Para peserta menjalani Pembinaan Tahap II IBO pada 10 hingga 19 April 2025. Dari sepuluh siswa SMA/MA hasil seleksi nasional yang mengikuti pelatihan tersebut, hanya empat orang yang berhasil lolos untuk membentuk Tim Olimpiade Biologi Indonesia 2025. Mereka adalah Dave Vicco Youki dari SMA Kristen Penabur Cirebon, Jeffry dari SMAN 1 Tanjungpinang, Muhammad Nafis Hidayatullah dari SMA Negeri 3 Semarang, serta Keisya Dhiandra Prabowo dari SMA Al-Abidin Bilingual Boarding School, Surakarta.
Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan apresiasinya kepada para siswa yang berhasil melaju hingga tahap internasional. “Selamat kepada adik-adik yang terpilih. Saya berharap pengalaman pembinaan ini bisa menjadi bekal berharga dalam menghadapi tantangan di ajang IBO,” ungkap Maria, Minggu (20/4).
Sebelumnya, para siswa yang mengikuti pembinaan ini merupakan peraih medali pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Biologi tahun 2024. Setelah mengikuti Pembinaan Tahap I pada 28 Oktober hingga 10 November 2024, sepuluh peserta terbaik kemudian diundang ke Bandung, Jawa Barat, untuk mengikuti Tahap II secara luring. Dari proses tersebut, empat siswa disaring menjadi delegasi Indonesia ke IBO 2025.
Koordinator Pembina IBO 2025, Ahmad Faizal, menegaskan pentingnya keberlanjutan pembinaan sebagai fondasi untuk menghadapi ajang internasional. “OSN bukan hanya tentang medali, tetapi juga tentang membuka jalan menuju panggung dunia. Kami berkomitmen membekali para siswa dengan ilmu dan keterampilan agar mampu bersaing secara global,” jelasnya.
Setelah terpilih, keempat siswa akan mengikuti Pembinaan Tahap III, yang dirancang sebagai pelatihan intensif terakhir sebelum keberangkatan menuju Filipina. IBO 2025 dijadwalkan berlangsung pada 20 hingga 27 Juli di Kota Quezon.
PERJALANAN PARA DELEGASI: DARI OSN MENUJU DUNIA
Muhammad Nafis Hidayatullah, salah satu peserta asal SMA Negeri 3 Semarang, menuturkan bahwa proses seleksi yang ia jalani bukan perjalanan singkat. “Saya sudah mengikuti OSN sejak SD dan SMP, tapi baru di tingkat SMA bisa menembus level nasional dan meraih medali emas di bidang biologi,” ungkap Nafis.
Ia menilai pembinaan ini sebagai pengalaman yang luar biasa. Selain menambah wawasan dalam bidang biologi, ia juga merasa senang bisa berinteraksi dan belajar bersama siswa-siswa berprestasi dari seluruh Indonesia. “Materi dan praktikumnya sangat berkesan. Saya belajar banyak dan semakin termotivasi,” tambahnya.
Nafis juga membagikan pesannya kepada siswa lain yang ingin mengikuti OSN tahun berikutnya. “Meskipun tahun ini OSN digelar secara daring, kalian tetap harus semangat. OSN adalah puncak dari lomba sains nasional dan diselenggarakan langsung oleh pemerintah. Kalau kalian tekun dan jujur, hasilnya pasti akan mengikuti,” pesannya.
Senada dengan Nafis, Jeffry dari SMAN 1 Tanjungpinang yang merupakan peraih medali perak OSN 2024, juga mengungkapkan pengalamannya selama pembinaan. “Saya banyak belajar hal baru dan praktik biologi yang menantang. Bisa berbagi pengalaman dan ilmu dengan teman-teman dari berbagai daerah membuat pembinaan ini sangat menyenangkan,” ujar Jeffry.
Ia pun turut memotivasi siswa lainnya untuk tidak berkecil hati mengikuti OSN secara daring. “Jangan patah semangat hanya karena formatnya online. Usaha kalian akan tetap berbuah hasil jika dilakukan dengan sungguh-sungguh,” tuturnya.
Ajang International Biology Olympiad (IBO) sendiri merupakan kompetisi tahunan bagi siswa SMA yang memiliki minat dan bakat di bidang biologi. Setiap negara hanya dapat mengirim maksimal empat peserta terbaik yang telah lolos seleksi nasional. Keempat siswa Indonesia yang terpilih akan membawa harapan besar bangsa untuk meraih prestasi di level internasional.