Lebaran merupakan momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk bagi diaspora Indonesia yang tinggal di Belanda. Meskipun berada jauh dari tanah air, mereka berupaya mempertahankan dan merayakan tradisi Idulfitri dengan penuh semangat, menciptakan suasana yang hangat dan akrab di perantauan.
Persiapan Menyambut Lebaran
Menjelang Idulfitri, diaspora Indonesia di Belanda sibuk mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk merayakan hari kemenangan. Aisyah Dewi, seorang diaspora yang baru pertama kali merayakan Lebaran di Belanda, berbagi pengalamannya dalam mempersiapkan perayaan tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi meskipun berada di negeri orang, termasuk dalam hal memasak hidangan khas Lebaran dan menyiapkan pakaian baru.
Kegiatan Keagamaan dan Sosial
Selama bulan Ramadan hingga Idulfitri, komunitas Muslim Indonesia di Belanda aktif mengadakan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Salah satu pusat kegiatan tersebut adalah Indonesian Cultural Center Utrecht – Stichting Generasi Baru Netherlands, yang merupakan masjid Indonesia pertama di Belanda. Di tempat ini, diaspora Indonesia menggelar buka puasa bersama, salat tarawih, tadarus Al-Quran, hingga i’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Kehadiran qori’ muda dari Indonesia turut menambah semarak suasana Ramadan di masjid ini.
Perayaan Idulfitri dan Silaturahmi
Pada hari Idulfitri, diaspora Indonesia di Belanda berkumpul untuk melaksanakan salat Id bersama, dilanjutkan dengan acara silaturahmi. Momen ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar sesama diaspora dan mengenalkan budaya Islam Indonesia kepada warga lokal. Hidangan khas seperti opor ayam, rendang, dan ketupat disajikan, membawa nuansa kampung halaman ke negeri kincir angin.
Tantangan dan Adaptasi
Merayakan Lebaran di negara dengan populasi Muslim yang minoritas tentu memiliki tantangan tersendiri. Diaspora Indonesia di Belanda harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda, termasuk dalam hal penetapan hari raya yang mungkin berbeda dengan di Indonesia. Namun, semangat untuk mempertahankan tradisi dan nilai-nilai budaya tetap kuat, mendorong mereka untuk beradaptasi dan tetap merayakan Lebaran dengan penuh makna.
Perayaan Idulfitri oleh diaspora Indonesia di Belanda menunjukkan bagaimana tradisi dan budaya dapat tetap hidup dan berkembang meskipun berada jauh dari tanah air. Melalui berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, mereka tidak hanya mempertahankan identitas budaya, tetapi juga memperkenalkan kekayaan tradisi Indonesia kepada masyarakat internasional. Lebaran di perantauan menjadi bukti nyata bahwa jarak bukanlah penghalang untuk merayakan kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi.
SUMBER : RRI