JK AJAK REMAJA MASJID BELAJAR DAGANG

Ekonomi, Fokus, Nasional41 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengatakan, sangat penting mempersiapkan generasi muda Islam menjadi generasi yang sukses dan mandiri secara ekonomi.

Di samping karena generasi muda akan melanjutkan (estafet) kepemimpinan DMI, juga karena berwiraswasta juga merupakan hadis Nabi Muhammad yang patut dilaksanakan.

banner 336x280

Tokoh yang akrab disapa Daeng Ucu itu mengingatkan, Rasulullah lebih lama menjadi pedagang sebelum diangkat menjadi Rasulullah.

Saat menyampaikan sambutan atas kembali terpilih dirinya sebagai Ketua Umum PP DMI pada Muktamar VIII organisasi tersebut di Jakarta, beberapa waktu lalu, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu menguraikan pokok-pokok pemikiran tentang pentingnya mempersiapkan generasi muda Islam, khususnya remaja masjid, untuk menjadi pengusaha yang tangguh sekaligus pemimpin umat di masa depan.

Tokoh perdamaian Aceh, Poso dan Ambon itu menunjuk remaja masjid yang tergabung dalam PRIMA (Perhimpunan Remaja Masjid) DMI maupun BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia).

Menurut JK, remaja masjid perlu belajar ilmu dagang dan kewirausahaan. Bentuknya dapat berupa pelatihan atau kerja sama ekonomi dengan kalangan pengusaha lain.

Selain itu, Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla pun mengutip hadis nabi Muhammad SAW tentang pernikahan. “Selama ini, kita sering dengar hadis Nabi Muhammad SAW yang sangat populer, “Annikahu Sunnati,” yang artinya ‘Nikah itu Sunnahku’,” paparnya.

Namun Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) pusat itu mengingatkan generasi muda Islam, khususnya remaja masjid, bahwa sesungguhnya berdagang itu merupakan sunnah Rasulullah SAW juga. “Bahkan beliau (Nabi Muhammad SAW) jauh lebih lama menjadi pedagang sebelum diangkat menjadi Rasulullah pada usia 40 tahun,” ucapnya.

“Sebelum menikah dengan ibunda Siti Khadijah Radhiyallahu ‘Anha (RA), Nabi Muhammad SAW itu seorang pedagang sukses. Bahkan Rasulullah SAW lebih lama menjadi pedagang daripada menjadi Nabi,” jelas kelahiran Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942 itu.

“Bukan hanya nikah yang menjadi sunnah Rasulllah Muhammad SAW, tetapi juga berdagang, At-Tijaratuhu Sunnati,” paparnya.

Pria yang juga kerap disebut Juru Pendamai itu juga mengatakan, sepatunya para dai’, ustaz, mubaligh, penceramah dan khatib menyampaikan kepada umat bahwa berdagang itu juga sunnah rasul.(*)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *