Indonesia kembali menjadi tuan rumah bagi forum internasional bergengsi. Untuk menjaga kelancaran dan keamanan jalannya Sidang Persatuan Parlemen Negara-Negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yang digelar di Kompleks DPR/MPR RI, sebanyak 1.146 personel gabungan diterjunkan ke berbagai titik strategis di kawasan Senayan, Jakarta.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menegaskan bahwa pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif dan penuh keramahan.
“Seluruh personel sudah kami arahkan agar tidak membawa senjata api, demi menjaga suasana tetap bersahabat dan humanis,” ujar Susatyo kepada awak media, Senin (12/5).
Ia menekankan bahwa pengamanan tak hanya difokuskan di dalam area gedung DPR/MPR, tetapi juga mencakup rute kedatangan tamu negara, area hotel tempat menginap para delegasi, hingga sejumlah titik rawan di sekitar lokasi acara.
Pengamanan skala besar ini, menurutnya, tidak semata-mata soal prosedur standar. “Ini bukan hanya pengamanan, ini tentang menunjukkan wajah Indonesia di mata dunia — sebagai negara yang aman, ramah, dan profesional dalam menyambut tamu internasional,” tegasnya.
Berbagai potensi gangguan telah dipetakan secara menyeluruh: mulai dari kemacetan lalu lintas, kemungkinan unjuk rasa, hingga ancaman siber. Seluruh potensi tersebut, kata dia, telah diantisipasi bersama lintas instansi terkait.
“Petugas di lapangan kami instruksikan untuk bekerja dengan hati, menjaga etika, dan tampil profesional. Ini adalah etalase diplomasi kita,” tambahnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut serta menjaga ketertiban dan kenyamanan Jakarta selama kegiatan ini berlangsung. “Mari kita jaga bersama kota ini agar tetap aman, tertib, dan menjadi rumah yang layak bagi para tamu dari negara-negara sahabat,” ujarnya.
Sidang ini menjadi momen penting, tak hanya bagi diplomasi parlemen negara-negara Islam, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah yang terpercaya di kancah internasional.
SUMBER: ANTARA