KETUA DPR RI KUTUK KERAS SERANGAN KKB DI YAHUKIMO YANG TEWASKAN GURU DAN NAKES

Fokus, Hukum24 Dilihat

Pada Jumat, 21 Maret 2025, Distrik Anggruk di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menjadi saksi tragedi memilukan. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan serangan brutal yang mengakibatkan tewasnya enam guru dan tenaga kesehatan. Mereka dibakar hidup-hidup di dalam rumah mereka sendiri oleh KKB yang juga membakar bangunan sekolah dan merampok uang warga, menciptakan ketakutan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel Infanteri Candra Kurniawan, mengonfirmasi bahwa para korban dibakar hidup-hidup saat berada di dalam rumah. ​

Menanggapi kejadian ini, Ketua DPR RI menyampaikan kecaman keras terhadap aksi kekerasan tersebut. Beliau menegaskan bahwa tindakan KKB tidak hanya merenggut nyawa para pendidik dan tenaga medis yang berdedikasi, tetapi juga menghambat upaya pembangunan dan pelayanan dasar bagi masyarakat Papua. Ketua DPR RI mendesak aparat keamanan untuk segera mengambil langkah tegas dalam menindak pelaku dan memastikan keamanan bagi warga sipil di daerah tersebut.​

Akibat insiden tersebut, sebanyak 58 guru dan tenaga kesehatan beserta keluarga mereka telah dievakuasi ke Wamena menggunakan pesawat Adventist Aviation. Evakuasi ini mencakup personel dari Distrik Heriyapini, Kosarek, Ubalihi, Nisikni, Walma, dan Kabiyanggama.

Sebelumnya, pada Oktober 2023, lima tenaga kesehatan diserang di Puskesmas Distrik Amuma, Yahukimo, saat menangani bencana kelaparan. Serangan-serangan ini menambah daftar panjang aksi kekerasan terhadap tenaga pendidik dan kesehatan di Papua, yang mengakibatkan terganggunya layanan dasar bagi masyarakat setempat.

Pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dalam menangani permasalahan keamanan di Papua. Selain itu, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif, tidak hanya melalui pendekatan keamanan, tetapi juga dengan meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan di wilayah tersebut. Masyarakat Papua berhak mendapatkan rasa aman dan pelayanan yang layak tanpa ancaman dari kelompok-kelompok bersenjata.​

Ketua DPR RI juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dalam menjaga kedamaian dan stabilitas di Papua. Beliau menekankan pentingnya dialog dan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan konflik, serta menghindari tindakan yang dapat memperkeruh situasi. Dukungan dari semua pihak diperlukan untuk menciptakan Papua yang damai dan sejahtera.​

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *