MINTA THR KE TUKANG CUKUR, BEGINI NASIB ANGGOTA ORMAS

Fokus, Hukum39 Dilihat

Seorang pria berinisial T membuat heboh warga Cilandak, Jakarta Selatan, setelah aksinya meminta tunjangan hari raya (THR) kepada seorang tukang cukur viral di media sosial. Dalam video yang beredar, T mengaku sebagai anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) dan meminta “ketupat lebaran” atau THR dari tukang cukur tersebut. Namun, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa T bukan anggota ormas dan saat itu sedang dalam kondisi mabuk.​

Kronologi Kejadian

Peristiwa ini terjadi pada Senin, 24 Maret 2025, di sebuah kios cukur rambut di kawasan Lebak Bulus, Cilandak. Dalam rekaman video yang diunggah oleh akun Instagram @fakta.jakarta, terlihat T mengenakan kaos kuning, topi oranye, dan membawa tas selempang kecil. Ia memasuki kios cukur dan langsung menyampaikan niatnya untuk meminta THR.​

“Mau minta inisiatifnya aja buat ketupat lebaran,” ujar T dalam video tersebut.​

Tukang cukur yang merekam kejadian itu menanyakan maksud T, yang kemudian dijawab bahwa T berasal dari sebuah ormas dan sedang mengumpulkan THR untuk lebaran. Selama percakapan, T tampak gelisah dan menyadari bahwa dirinya sedang direkam. Setelah beberapa saat, T meninggalkan kios tersebut tanpa menerima uang apapun dari tukang cukur.​

Kapolsek Cilandak, Komisaris Polisi Febriman Sarlase, menanggapi viralnya video tersebut dengan menyatakan bahwa T bukan anggota ormas dan saat kejadian sedang dalam pengaruh minuman keras.​

“Itu orang lagi mabuk, bukan ormas seperti yang viral di Bekasi,” ujar Febriman, seperti dikutip dari Antara.

Pihak kepolisian segera mengambil langkah dengan mendatangi kediaman T dan membawanya ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Tukang cukur yang menjadi korban dalam kejadian ini juga turut dimintai keterangannya.​

Penyelesaian Secara Kekeluargaan

Setelah melalui proses mediasi, kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan antara T dan tukang cukur. T telah menyampaikan permintaan maafnya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Kapolsek Febriman berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.​

Fenomena Serupa di Tempat Lain

Kasus T bukanlah satu-satunya kejadian di mana individu mengaku sebagai anggota ormas untuk meminta THR. Sebelumnya, di Bekasi, terjadi insiden serupa yang melibatkan oknum ormas yang meminta THR kepada pedagang pasar. Hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat dan mendorong pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap praktik semacam ini.​

Imbauan Kepolisian

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan THR atau sumbangan dalam bentuk apapun kepada individu atau kelompok yang tidak jelas identitas dan tujuannya. Jika menemukan praktik pemaksaan atau pemerasan berkedok permintaan THR, masyarakat diharapkan segera melaporkannya kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.​

Kasus pria mabuk yang mengaku sebagai anggota ormas dan meminta THR kepada tukang cukur di Cilandak menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap modus-modus penipuan yang memanfaatkan momen tertentu, seperti menjelang hari raya. Penyelesaian secara kekeluargaan dalam kasus ini menunjukkan pentingnya komunikasi dan mediasi dalam menyelesaikan konflik di masyarakat, namun tetap diperlukan tindakan tegas terhadap pelaku untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *