TNI BUKA PINTU KERJA SAMA SIBER DENGAN MILITER JEPANG

Fokus, Nasional23 Dilihat

TNI membuka peluang kerja sama pertahanan siber dengan Japan Self Defense Force (JSDF) usai pertemuan antara Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Jenderal Yoshida Yoshihide di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, bentuk kerja sama yang tengah digodok meliputi pertukaran prajurit hingga teknologi militer, khususnya untuk memperdalam pemahaman tentang sistem pertahanan siber Jepang.

“Ini penting karena TNI sedang membangun kekuatan siber secara serius. Jepang jadi salah satu negara rujukan kami karena mereka punya kapabilitas yang sudah terbukti,” ujar Kristomei di Jakarta.

Ia menegaskan, Jepang bukan satu-satunya negara yang dijadikan mitra belajar. TNI juga menjajaki kerja sama dengan negara-negara lain guna membandingkan strategi dan sistem pertahanan siber. “Dengan begitu, kita bisa evaluasi dan hasilkan institusi yang benar-benar tangguh di bidang ini,” katanya.

Menurutnya, kerja sama ini bukan hanya soal teknologi. Tujuan besarnya adalah mempererat hubungan militer Indonesia dan Jepang secara keseluruhan. “Kita ingin sinergi ini memperkuat pertahanan kedua negara, baik dari sisi kapabilitas maupun relasi bilateral,” jelas Kristomei.

Wacana kerja sama siber antara Indonesia dan Jepang sejatinya sudah mencuat sejak awal tahun. Menteri Pertahanan RI saat itu, Sjafrie Sjamsoeddin, sempat membahasnya dengan Menteri Pertahanan Jepang Nakatani Gen dalam pertemuan resmi di Jakarta. Keduanya menyebut keamanan siber sebagai tantangan global yang harus ditangani bersama.

Kepala Biro Informasi dan Pengolahan Data Setjen Kemhan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas, membenarkan pembahasan tersebut. Namun, ia belum merinci bentuk kerja sama yang dimaksud. “Prinsipnya, ini tantangan global. Dan Indonesia tidak bisa menghadapinya sendirian,” kata Frega.

Langkah konkret lain dari kerja sama militer RI-Jepang juga sudah terlihat. Salah satunya, keikutsertaan militer Jepang dalam latihan gabungan Super Garuda Shield 2025. TNI bahkan sudah mengirim personel ke Jepang untuk mempelajari kapal hibah yang akan diberikan ke Indonesia.

Kerja sama siber ini diharapkan menjadi babak baru dalam kemitraan strategis kedua negara di tengah meningkatnya ancaman serangan digital lintas batas.

SUMBER : ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *