Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H, Polda Metro Jaya mengambil langkah tegas dengan melarang kegiatan konvoi saat malam takbiran. Langkah ini diambil untuk menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sebagai upaya pencegahan, kepolisian akan melakukan penyekatan di beberapa titik perbatasan Jakarta.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, menegaskan bahwa konvoi takbiran tidak diperbolehkan. Meskipun aktivitas rutin tetap diizinkan, namun pawai atau kegiatan yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain akan ditindak tegas. “Konvoi dilarang. Kalau mereka mau aktivitas rutin, nggak ada masalah, tapi kalau sudah melakukan pawai atau hal-hal yang membahayakan dirinya dan orang lain, akan kita amankan,” ujar Latif pada Minggu (30/3/2025).
Penyekatan akan dilakukan di beberapa titik perbatasan, seperti Depok, Kalimalang, dan Bekasi, untuk mencegah massa dari luar Jakarta masuk dan melakukan konvoi. Latif menekankan pentingnya merayakan malam takbiran di wilayah masing-masing. “Jadi orang Bekasi ya di Bekasi saja, orang Depok di Depok saja, orang Tangerang di Tangerang saja. Bukannya nggak boleh, tapi kalau mereka dalam keadaan berkelompok, itu menimbulkan mudaratnya,” jelasnya.
Sebanyak 2.500 personel gabungan dari TNI, Polri, dan instansi terkait akan diterjunkan untuk mengamankan malam takbiran. Personel tersebut akan ditempatkan di pos-pos pengamanan, terutama di perbatasan wilayah antara Jakarta-Tangerang, Bekasi, dan Depok. “Secara keseluruhan personel sekitar 2.500-an untuk malam takbir itu dari beberapa instansi juga Polri jadi gabungan lalu lintas semua fungsi,” kata Latif.
Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan konvoi demi mencegah potensi gangguan ketertiban dan keselamatan. Masyarakat diharapkan merayakan malam takbiran di wilayah masing-masing tanpa menggunakan sarana transportasi seperti sepeda motor atau mobil bak terbuka. “Kami mengharapkan betul bahwa perayaan malam takbir dilakukan di wilayah masing-masing dan tidak menggunakan sarana transportasi seperti sepeda motor, apalagi menggunakan bak terbuka,” ungkap Latif.
Bagi masyarakat yang tetap nekat melakukan konvoi, pihak kepolisian akan mengambil tindakan tegas, termasuk meminta mereka untuk kembali ke wilayah asal. “Apabila ada warga luar Jakarta yang nekat masuk ke kawasan Jakarta untuk melakukan konvoi, polisi akan langsung memutarbalikkan mereka,” tegas Latif.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi, melakukan pengecekan kesiapan pos pengamanan di kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, untuk memastikan kesiapsiagaan personel dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat saat perayaan malam takbiran.
Dalam rangka Operasi Ketupat 2025, Polda Metro Jaya juga memantau arus lalu lintas dan keamanan selama mudik. Volume kendaraan yang keluar dan masuk Jakarta melalui berbagai gerbang tol terus dipantau untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran.
Polda Metro Jaya mengambil langkah proaktif untuk memastikan perayaan malam takbiran berlangsung aman dan tertib dengan melarang konvoi dan memperketat penyekatan di perbatasan Jakarta. Masyarakat diimbau untuk merayakan malam takbiran di wilayah masing-masing dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan demi menjaga ketertiban dan keselamatan bersama.