Aroma opor ayam, ketupat, dan kue kering yang menggoda bisa menjadi tantangan besar bagi penderita diabetes selama Lebaran. Tanpa kontrol yang baik, lonjakan gula darah bisa mengancam kesehatan. Lantas, bagaimana cara menikmati hidangan khas Lebaran tanpa risiko berbahaya? Simak anjuran dokter berikut ini!
Lebaran identik dengan berbagai hidangan lezat seperti ketupat, opor, rendang, kue kering, dan minuman manis yang menggoda. Meskipun demikian, penderita diabetes disarankan untuk membatasi konsumsi makanan tersebut. Misalnya, mengonsumsi kue kering seperti nastar diperbolehkan, namun sebaiknya hanya satu buah saja dan menghindari ngemil tanpa sadar yang dapat menyebabkan konsumsi berlebihan.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Martha Rosana, SpPD, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menekankan pentingnya penderita diabetes menjaga pola makan selama libur Lebaran untuk menjaga kestabilan kondisi kesehatan.
Penting juga untuk memperhatikan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi serta frekuensi makannya. Jika ingin menikmati camilan, disarankan untuk menyajikan buah potong atau sayuran saat hari raya. Selain itu, penderita diabetes sebaiknya menghindari minuman bersoda dan minuman manis dalam kemasan untuk mencegah lonjakan gula darah.
Mengatur asupan makanan dengan makan secara perlahan dan mencukupi kebutuhan air putih juga sangat dianjurkan. Makan perlahan dapat memberi waktu bagi otak, lambung, dan usus untuk mencerna dan mengirim sinyal kenyang, yang biasanya memerlukan waktu sekitar 15-20 menit. Dengan demikian, diharapkan penderita diabetes dapat merasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk ngemil camilan tinggi kalori dan gula yang biasanya disajikan saat Lebaran.
Selain itu, penderita diabetes diingatkan untuk tidak lupa mengonsumsi obat yang telah diresepkan dokter agar kesehatan tetap terjaga selama libur Lebaran.
Dengan menjaga pola makan dan mengikuti anjuran medis, penderita diabetes dapat menikmati libur Lebaran dengan aman dan tetap menjaga kesehatan.