Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Legenda bulu tangkis Tan Joe Hok tutup usia pada Senin (2/6/2025) pukul 10.52 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Sang maestro berpulang dalam usia 87 tahun, meninggalkan jejak prestasi yang tak terlupakan dalam sejarah olahraga Indonesia.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi langsung oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman. “Atas nama KONI dan masyarakat olahraga prestasi Indonesia, kami menyampaikan duka cita mendalam. Bapak Tan Joe Hok adalah kebanggaan bangsa,” ujar Marciano dalam pernyataannya.
Tan Joe Hok merupakan pionir kejayaan bulu tangkis Indonesia di panggung dunia. Ia menorehkan sejarah sebagai anggota tim Piala Thomas pertama yang membawa pulang kemenangan untuk Indonesia pada 1958. Setahun kemudian, ia menjadi atlet Indonesia pertama yang menjuarai All England, salah satu turnamen bulu tangkis paling prestisius di dunia. Pada 1962, ia kembali mengukir prestasi sebagai peraih medali emas Asian Games pertama Indonesia di cabang bulu tangkis.
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya, Tan Joe Hok dianugerahi KONI Lifetime Achievement Award in Sport pada 12 November 2021, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) juga turut menyampaikan belasungkawa. “Indonesia baru saja kehilangan legenda bulu tangkis, Tan Joe Hok. PBSI menyampaikan dukacita mendalam dan doa terbaik untuk almarhum dan keluarga,” tulis PBSI dalam pernyataan resminya.
Kepergian Tan Joe Hok menjadi kehilangan besar bagi dunia olahraga nasional. Namun, semangat juang, dedikasi, dan prestasi yang ia torehkan akan terus menginspirasi generasi penerus atlet Indonesia.
Selamat jalan, Tan Joe Hok. Namamu abadi dalam sejarah bulu tangkis Indonesia.