Momentum Hari Lahir Pancasila tahun ini ditekankan sebagai upaya memperkuat fondasi ideologi bangsa di era global dan digital.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2025 yang memuat pedoman resmi pelaksanaan peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025. Rangkaian kegiatan akan digelar secara serentak di seluruh Indonesia serta kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri pada Senin, 2 Juni 2025.
Mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya,” BPIP menegaskan pentingnya menginternalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai landasan utama kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi.
Upacara tingkat nasional dijadwalkan berlangsung di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, pada pukul 10.00 WIB dengan kehadiran Presiden yang akan memimpin jalannya upacara. Kegiatan ini juga akan disiarkan secara langsung melalui kanal digital dan televisi nasional, sebagaimana tertuang dalam surat edaran yang diterima InfoPublik pada Sabtu (31/5/2025).
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menyatakan bahwa upacara di tingkat daerah dan satuan pendidikan diwajibkan dilaksanakan secara tatap muka pada pukul 07.00 waktu setempat. Instansi pemerintah, BUMN, BUMD, serta lembaga pendidikan diminta membacakan pidato resmi Kepala BPIP sebagai amanat dalam upacara tersebut. Selain itu, kepala daerah memiliki kewenangan untuk menetapkan aturan berpakaian yang sesuai dengan kearifan lokal masing-masing wilayah.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap ideologi negara, BPIP mengimbau masyarakat untuk mengibarkan Bendera Merah Putih selama satu hari penuh pada tanggal 1 Juni 2025.
“Masyarakat dan berbagai lembaga juga didorong untuk menyelenggarakan kegiatan kreatif yang menggambarkan nilai persatuan dan semangat gotong royong,” ujar Yudian.
Logo resmi peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini diberi nama Garuda Niskala Hema yang melambangkan kekuatan, kejayaan, dan semangat generasi emas Indonesia. Logo tersebut menampilkan lima pilar sila Pancasila serta sebuah buku terbuka yang menjadi simbol pendidikan Pancasila.
Yudian menekankan bahwa seluruh elemen bangsa memiliki peran vital dalam menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila di berbagai bidang kehidupan, mulai dari pendidikan, pemerintahan, hingga dunia digital. Langkah ini sejalan dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan momentum bersama untuk meneguhkan kembali semangat kebangsaan, nilai luhur, serta komitmen terhadap ideologi pemersatu bangsa,” tutupnya.