Makassar, selain kaya akan budaya dan kuliner, juga menyimpan sisi gelap yang tak banyak dibicarakan. Di balik kemegahan kota dan keramahan penduduknya, ada tempat-tempat yang menyimpan misteri dan kisah-kisah menyeramkan yang masih dipercaya hingga kini. Jika Anda bukan penjelajah dunia gaib, sebaiknya hindari 10 tempat ini—konon mereka yang nekat, pulang membawa cerita yang tak bisa dinalar.
1. BENTENG FORT ROTTERDAM (RUANG PENJARA BAWAH TANAH)
Indikator Bahaya: Bau amis darah, suara rintihan tanpa sumber, penampakan bayangan hitam.
Nara Sumber: Juru pelihara benteng, warga sekitar, komunitas pemerhati sejarah Makassar.
Tingkat Kerawanan: Tinggi – Beberapa pengunjung mengaku kerasukan dan mendadak pingsan saat berada di ruang tahanan tua.
Kisah: Konon tempat ini menyimpan roh-roh tahanan yang disiksa saat penjajahan Belanda. Ruang bawah tanah dipercaya sebagai lokasi eksekusi rahasia.
2. RUMAH TUA DI JL. SULTAN DAENG RAJA
Indikator Bahaya: Terdengar suara kursi diseret dan suara wanita menangis saat malam hari.
Nara Sumber: Warga RT sekitar dan satpam kompleks.
Tingkat Kerawanan: Sedang-Tinggi – Sering jadi lokasi uji nyali namun kerap memicu gangguan psikis.
Kisah: Rumah ini telah lama kosong. Cerita yang berkembang menyebutkan bahwa dulunya pernah terjadi pembunuhan satu keluarga di dalamnya.
3. TAMAN MAKAM PAHLAWAN SULAWESI SELATAN
Indikator Bahaya: Suara teriakan di malam buta, aroma kemenyan tiba-tiba muncul, sosok tentara tua mondar-mandir.
Nara Sumber: Penjaga makam dan penjaja bunga.
Tingkat Kerawanan: Sedang – Meski angker, lokasi ini masih aktif dikunjungi saat peringatan nasional.
Kisah: Beberapa orang percaya arwah prajurit belum tenang dan masih “berjaga”.
4. KAMPUS TUA UNHAS BARAYA
Indikator Bahaya: Lift bergerak sendiri, lorong gelap yang tak bisa diterangi, bayangan putih melintas.
Nara Sumber: Alumni angkatan lama dan petugas kebersihan.
Tingkat Kerawanan: Tinggi – Beberapa mahasiswa dilaporkan pernah kerasukan di area kampus ini saat begadang menyusun skripsi.
Kisah: Bangunan tua yang dulu pernah menjadi lokasi rumah sakit militer era kolonial.
5. JEMBATAN BARUANNA (JL. PATTINGALLOANG)
Indikator Bahaya: Motor mendadak mati, suara tangisan anak kecil, sosok perempuan di tepian jembatan.
Nara Sumber: Pengemudi ojek online, sopir truk malam.
Tingkat Kerawanan: Sedang-Tinggi – Sering terjadi kecelakaan misterius tanpa sebab yang jelas.
Kisah: Diyakini sebagai lokasi pembuangan korban kecelakaan atau pembunuhan. Banyak kejadian aneh terjadi saat jam 2–3 pagi.
6. BEKAS BIOSKOP SULTAN (SUDAH TUTUP)
Indikator Bahaya: Suara proyektor menyala sendiri, kursi bergoyang meski tak ada angin.
Nara Sumber: Warga sekitar dan komunitas sejarah urban Makassar.
Tingkat Kerawanan: Sedang – Area ini terbengkalai, sering jadi tempat uji nyali anak muda.
Kisah: Pernah ada penonton yang meninggal mendadak di tengah pemutaran film, sejak itu bioskop merugi dan akhirnya tutup.
7. HUTAN TAMALANREA
Indikator Bahaya: Terdengar suara gamelan di tengah malam, aroma melati padahal tak ada bunga.
Nara Sumber: Komunitas pencinta alam, warga sekitar.
Tingkat Kerawanan: Tinggi – Banyak yang tersesat dan mengaku melihat “wanita tanpa wajah”.
Kisah: Diyakini sebagai tempat bertapa orang zaman dahulu dan menjadi “gerbang” ke dunia lain.
8. ASRAMA MAHASISWA KOSONG DI JL. TODDOPULI
Indikator Bahaya: Ketukan pintu tanpa wujud, penampakan pria tua berjubah hitam.
Nara Sumber: Mahasiswa yang pernah tinggal dan penjaga malam.
Tingkat Kerawanan: Sedang – Ditinggalkan karena banyak gangguan gaib yang mengganggu kenyamanan penghuni.
Kisah: Asrama ini konon dibangun di atas bekas kuburan massal korban konflik lama.
9. RUMAH SAKIT LAMA DI JL. GUNUNG BAWAKARAENG
Indikator Bahaya: Lampu mati hidup sendiri, ranjang dorong bergeser tengah malam.
Nara Sumber: Perawat senior dan tenaga medis malam.
Tingkat Kerawanan: Tinggi – Beberapa staf medis mengaku diganggu saat tugas malam.
Kisah: Bangunan ini menjadi saksi banyak kematian mendadak sejak zaman penjajahan.
10. PESANTREN TUA DI DAERAH BORONG
Indikator Bahaya: Suara ngaji dari tempat kosong, sosok santri kecil berwajah pucat.
Nara Sumber: Guru senior dan alumni lama.
Tingkat Kerawanan: Sedang – Beberapa santri pernah kerasukan saat malam Jumat Kliwon.
Kisah: Konon pendiri pondok pernah meninggal saat khusyuk berzikir dan arwahnya masih menetap.
Data dan kisah ini dikumpulkan dari narasi lisan warga, komunitas mistik lokal, dan media sosial urban legend Makassar. Meskipun belum semua dapat diverifikasi secara ilmiah, cerita-cerita ini terus hidup dari mulut ke mulut dan menjadi bagian dari folklor kota. ***