Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkapkan bahwa sebagian besar sarannya kepada Presiden Prabowo Subianto terkait respons atas kenaikan tarif impor Amerika Serikat telah dijalankan pemerintah.
Hal itu disampaikan SBY saat berbicara dalam diskusi “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global” di Jakarta, Minggu (13/4/2025).
“Saya bersyukur karena apa yang dijelaskan para menteri, termasuk Presiden Prabowo yang saya dengar dari berbagai sumber, itu 80 persen sejalan dengan apa yang saya pikirkan,” kata SBY.
SBY mengaku terdorong memberikan masukan setelah merasa terganggu dengan langkah Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif impor. Ia kemudian mengirimkan tujuh ide kepada Presiden Prabowo agar Indonesia tidak salah langkah dalam merespons kebijakan tersebut.
Ia menilai penting bagi Indonesia untuk bersikap rasional dan tidak emosional. Menurut SBY, Indonesia perlu memahami kemampuan dan keterbatasan dirinya sebelum mengambil tindakan.
“Kita harus tahu kemampuan kita dan apa yang tidak bisa kita lakukan,” ujar SBY.
Selain itu, SBY mengingatkan bahwa Indonesia harus bergerak cepat namun juga mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Ia menekankan bahwa krisis global yang terjadi bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga soal geopolitik dan keamanan dunia.
“Oleh karena itu, yang paling tepat adalah berjaga-jaga, melakukan antisipasi, dan mempersiapkan semuanya,” tegasnya.
SBY percaya Indonesia memiliki sumber daya untuk berperan sebagai bagian dari solusi global di bidang ekonomi, politik, dan keamanan internasional. Ia mengaku optimistis Indonesia bisa mengambil posisi strategis di tengah dinamika global.
“Sebagai jenderal, saya tahu tentang geopolitik, tentang situasi perdamaian dan keamanan dunia, dan seberapa riskan kawasan kita,” kata SBY.
SUMBER: ANTARA