Lautan putih mulai mengalir dari Nusantara menuju Tanah Suci. Hingga Senin pagi, sebanyak 75.887 jamaah calon haji (JCH) telah resmi diberangkatkan dalam musim haji tahun ini. Mereka terbagi dalam 193 kelompok terbang (kloter) dari berbagai embarkasi di seluruh Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Pelayanan Haji Dalam Negeri Badan Penyelenggara Haji (BPH) RI, Puji Raharjo, menyampaikan bahwa proses keberangkatan sejauh ini berjalan cukup baik meski tetap diwarnai sejumlah tantangan teknis.
“Sebagian besar berjalan lancar, meskipun ada kendala terkait pengisian kursi kosong oleh jamaah dari kloter lain. Ini sedikit mempengaruhi data layanan syarikah di Tanah Suci,” ujarnya saat meninjau keberangkatan jamaah di Asrama Haji Lampung, Kota Bandarlampung.
Situasi itu disebut bisa memengaruhi kenyamanan dan layanan bagi jamaah, namun pemerintah telah melakukan berbagai langkah antisipatif agar tidak berdampak besar di lapangan. Petugas haji Indonesia terus bekerja untuk memitigasi dampaknya.
Tak hanya soal logistik dan keberangkatan, kesehatan jamaah juga menjadi prioritas utama tahun ini. Pemerintah mewajibkan seluruh calon haji dan petugas—termasuk mereka yang menggunakan visa non-kuota—untuk menerima vaksin meningitis dan vaksin polio. Hal ini dilakukan menyusul masih ditemukannya kasus polio di dalam negeri.
“Pemerintah juga memperketat skrining kesehatan demi menekan angka kematian jamaah di Tanah Suci,” jelas Puji. “Langkah ini sekaligus sebagai upaya agar ke depan tak ada lagi pembatasan kuota dari pemerintah Arab Saudi.”
Ia juga mengimbau kepada calon haji yang belum berangkat agar segera melengkapi vaksinasi dan dokumen perjalanan, demi menghindari hambatan saat tiba waktu pemberangkatan.
Gelombang jamaah haji Indonesia akan terus berlangsung hingga pertengahan Juni, sebelum wukuf di Arafah dimulai. Di tengah tantangan teknis dan cuaca ekstrem di Timur Tengah, kesiapan fisik dan mental para calon tamu Allah menjadi modal utama dalam ibadah haji tahun ini.
SUMBER: ANTARA