Rentetan kecelakaan maut yang menewaskan puluhan orang dalam sepekan terakhir memicu perhatian langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto. Dalam pernyataan yang disampaikan melalui Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, Presiden mengungkapkan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi di sejumlah wilayah Tanah Air.
Salah satu peristiwa paling tragis terjadi di Padang Panjang, Sumatra Barat, di mana 12 nyawa melayang akibat kecelakaan. Tak berselang lama, tragedi serupa menghantam Desa Kalijambe di jalur Purworejo-Magelang, Jawa Tengah, menewaskan 11 orang. Di Kalimantan Timur, kapal feri KMP Muchlisa milik PT Sadena Mitra Bahari tenggelam di perairan Penajam Paser Utara, menambah panjang daftar musibah.
“Presiden menyampaikan keprihatinan mendalam atas kecelakaan-kecelakaan yang terjadi, dan menginstruksikan jajaran terkait untuk mengambil langkah cepat dan tegas,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (9/5).
Presiden secara khusus menyoroti pentingnya pengetatan pemeriksaan kelaikan kendaraan, terutama angkutan dengan tonase besar yang kerap menjadi penyebab kecelakaan fatal. Ia memerintahkan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian untuk melakukan inspeksi berkala terhadap kondisi teknis kendaraan, termasuk kelengkapan uji kelaikan, pajak, dan standar keselamatan jalan.
“Pengawasan harus diperketat. Kita tidak boleh membiarkan kejadian seperti ini berulang. Ini soal nyawa,” ujar Prasetyo.
Tak hanya upaya pencegahan, Prabowo juga telah meminta percepatan penanganan bagi para korban. Koordinasi telah dilakukan dengan Menteri Perhubungan, Kapolri, dan lembaga terkait untuk memastikan bantuan medis, evakuasi, dan santunan berjalan cepat dan menyeluruh.
“Kepedulian Presiden tidak berhenti di instruksi teknis. Beliau juga memastikan bahwa seluruh korban, baik yang meninggal maupun luka-luka, ditangani dengan layak dan manusiawi,” tegas Prasetyo.