PENGANGGURAN TURUN KE LEVEL TERENDAH SEJAK 1998, INDONESIA CETAK 3,5 JUTA PEKERJA BARU

Ekonomi, Fokus, Nasional41 Dilihat

Angka pengangguran di Indonesia menyentuh titik terendah dalam lebih dari dua dekade. Data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2025 turun ke 4,76 persen. Ini adalah level terendah sejak krisis moneter 1998 dan menjadi sinyal kuat bahwa pasar kerja nasional mulai pulih secara nyata.

Lebih dari 3,5 juta lapangan kerja baru tercipta sepanjang tahun, menyebar di berbagai sektor, mulai dari perdagangan hingga industri manufaktur. Di tengah ketidakpastian global dan bayang-bayang perlambatan ekonomi dunia, pasar tenaga kerja Indonesia justru menunjukkan daya tahan dan pertumbuhan.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut capaian ini sebagai bukti ketangguhan kebijakan lintas sektor. “Pasar kerja kita tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh. Ini adalah hasil kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, serikat pekerja, dan mitra pembangunan,” ujarnya, Jumat (9/5).

Sektor perdagangan menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak dengan 980 ribu orang, disusul sektor pertanian (890 ribu) dan industri pengolahan (720 ribu). Di dalam industri pengolahan, industri alas kaki mencatat rekor perekrutan tertinggi dengan 172 ribu tenaga kerja baru, diikuti industri makanan kecil (137 ribu) dan komponen sepeda motor (117 ribu).

Tak hanya dari sisi kuantitas, kualitas pekerjaan pun mengalami perbaikan. Proporsi pekerja penuh meningkat menjadi 66,2 persen, sedangkan angka setengah pengangguran turun ke 8 persen. Jumlah pekerja paruh waktu juga mengalami penurunan kecil, menjadi 25,8 persen.

Yassierli menekankan pentingnya menjaga tren ini di tengah ancaman eksternal seperti perang tarif dan perlambatan global. “Kita tidak boleh lengah. Produktivitas dan daya saing harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

Penurunan angka pengangguran ini memberi napas segar bagi jutaan pencari kerja, khususnya generasi muda. Dengan fondasi yang semakin kokoh, Indonesia menapaki jalur yang menjanjikan menuju ekonomi inklusif dan tahan banting.

SUMBER: INFOPUBLIK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *