INDONESIA DESAK INDIA-PAKISTAN MENAHAN DIRI

Fokus, Internasional29 Dilihat

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) mendesak India dan Pakistan untuk menahan diri dan lebih mengutamakan dialog guna menyelesaikan krisis yang sedang berlangsung.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (7/5/2025), Kemlu RI menyatakan bahwa pemerintah Indonesia terus memantau dengan cermat perkembangan situasi yang sedang terjadi antara kedua negara tetangga yang juga memiliki senjata nuklir tersebut.

Kemlu RI juga mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di India dan Pakistan untuk selalu waspada, menghindari perjalanan ke wilayah yang terdampak konflik, serta menghindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sasaran serangan.

Krisis dimulai pada Selasa (6/5/2025) malam, saat India meluncurkan rudal ke sejumlah kota di Pakistan, termasuk wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. India melalui Kedutaan Besar di Jakarta menyampaikan bahwa serangan rudal tersebut hanya menargetkan kamp-kamp teroris yang telah dikenal, dan bukan sasaran sipil, ekonomi, atau militer.

“Serangan kami terfokus pada kamp-kamp teroris yang sudah diketahui keberadaannya. Kami telah memastikan bahwa sasaran kami adalah teroris yang berbasis di Pakistan,” ujar pernyataan resmi dari Kedutaan Besar India. Pihak India juga menegaskan bahwa serangan ini dilakukan dengan penuh pertimbangan, menghindari eskalasi lebih lanjut.

Namun, serangan ini mengakibatkan korban jiwa di pihak Pakistan. Juru bicara militer Pakistan, Letjen Ahmed Sharif Chaudhry, mengonfirmasi bahwa hingga saat ini delapan orang dilaporkan tewas, 35 lainnya terluka, dan dua orang hilang akibat serangan rudal India.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menanggapi serangan tersebut dengan ancaman membalas serangan India secara setimpal. Ia menyebut serangan India sebagai tindakan “pengecut” dan mengkategorikan tindakan itu sebagai “aksi perang.”

Eskalasi ini terjadi setelah serangan teroris di Jammu dan Kashmir yang dikelola India pada 22 April 2025, yang menewaskan 26 orang, dan menjadi pemicu ketegangan lebih lanjut antara kedua negara.

Kemlu RI terus menyerukan pentingnya upaya diplomasi guna meredakan ketegangan ini dan menghindari dampak lebih lanjut bagi stabilitas kawasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *