KEMENSOS SALURKAN DUKUNGAN LENGKAP PENGUNGSI TANAH BERGERAK

Fokus, Regional16 Dilihat

Dalam menghadapi bencana tanah bergerak yang melanda Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat dengan memberikan bantuan logistik, membangun dapur umum, serta menyediakan toilet portabel untuk para pengungsi.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan bahwa pihaknya telah mendistribusikan berbagai kebutuhan untuk melengkapi fasilitas di shelter pengungsian. “Kemensos menyalurkan bantuan logistik guna mendukung kelangsungan hidup para penyintas,” ujar Gus Ipul dalam keterangan resmi, Senin (28/4/2025).

Dapur umum yang didirikan Kemensos mampu memproduksi 1.812 porsi nasi bungkus setiap hari. Operasi dapur berlangsung dari 24 hingga 26 April 2025, dengan total produksi mencapai 5.436 porsi makanan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

Tak hanya itu, Kemensos bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga mendirikan dapur kreasi. Di sini, ibu-ibu pengungsi diberdayakan untuk membuat berbagai makanan dan minuman seperti bakso, es buah, es kuwut, serta gorengan, yang kemudian dibagikan kepada pengungsi dan relawan.

Selain dapur umum, Kemensos membangun mushola sementara untuk kegiatan ibadah dan keagamaan, serta mendirikan toilet portabel sebagai sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) bagi para pengungsi.

Gus Ipul juga menuturkan bahwa petugas Kemensos, bersama Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Dinas Sosial Kabupaten Brebes, dan Tagana, telah melakukan pemutakhiran data terkait jumlah pengungsi dan korban terdampak.

Dalam upaya tanggap darurat, Kemensos sebelumnya telah mengirimkan bantuan senilai Rp262.016.500. Bantuan ini mencakup 500 paket makanan siap saji, 500 paket lauk pauk, 100 kasur, serta 80 paket perlengkapan anak (kidsware).

Selain itu, bantuan lain yang sudah disalurkan meliputi 60 paket perlengkapan keluarga (family kit), 40 lembar tenda gulung, lima unit tenda keluarga portabel, serta satu set perlengkapan dapur lapangan (dumlap).

Berdasarkan data terkini, bencana tanah bergerak ini telah berdampak pada 592 jiwa dari 174 kepala keluarga (KK), dengan 120 rumah warga mengalami kerusakan. Sebanyak 326 jiwa saat ini mengungsi di lapangan futsal Gunung Poh, Desa Mendala, dan Dukuh Krajan, sedangkan 266 jiwa lainnya memilih berlindung di rumah sanak keluarga yang dianggap lebih aman.

SUMBER: INFOPUBLIK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *