Sejumlah kepala sekolah di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mengungkapkan bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) berdampak positif bagi pelajar, khususnya Orang Asli Papua (OAP). Kepala SD YPK 14 Maranatha Manokwari, Jetje Taroreh, mengatakan sejak program MBG berjalan pada 6 Januari 2025, banyak perubahan positif terjadi.
“Siswa kami berjumlah 154 anak, lebih dari 90 persen adalah OAP. Dengan MBG, semangat belajar mereka meningkat,” ujarnya. Sebelum program ini, banyak siswa pulang sebelum jam pelajaran selesai karena pusing akibat tidak sarapan. Namun, kini tidak ada lagi anak yang izin pulang karena lapar.
Taroreh menuturkan, mayoritas orang tua siswa tidak mampu, sehingga banyak anak datang ke sekolah tanpa sarapan. Kadang guru harus memberikan makanan seadanya jika ada siswa yang merasa lemas. Dengan MBG, siswa kini mendapatkan makanan bergizi yang terdiri dari nasi, sayur, buah, dan lauk seperti ayam atau ikan, serta tambahan lauk seperti tempe, tahu, atau perkedel.
Hal serupa disampaikan Kepala SD YPK 04, Agustina Pattiwael. Sebelum MBG, hanya sebagian kecil siswa yang membawa uang saku untuk membeli jajanan yang belum tentu sehat. Sementara sebagian besar tidak memiliki uang saku. MBG memastikan semua siswa mendapatkan makanan sehat dan bergizi secara gratis.
Dandim 1801/Manokwari, Letkol Inf Agus Prihanto Donny, mengatakan MBG di Manokwari dilayani melalui dapur sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kodim 0801/Manokwari. Dapur ini diawasi Badan Gizi Nasional (BGN) dan melibatkan 47 sukarelawan. Saat ini, satu dapur sehat melayani 3.000 anak di 10 sekolah Manokwari. Program ini diharapkan terus berlanjut demi meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak OAP.
SUMBER: ANTARA