Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. Tjandra Yoga Aditama, menekankan pentingnya pembaruan informasi berkala tentang virus penyakit, termasuk Human Metapneumovirus (HMPV), untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
“Informasi yang terbuka akan meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatannya, termasuk antisipasi infeksi saluran pernapasan,” ujar Prof. Tjandra, Kamis (9/1/25).
Ia juga menyarankan agar data virus penyakit disajikan tidak hanya secara nasional tetapi juga di tingkat provinsi. Berdasarkan data WHO, Prof. Tjandra mengingatkan pentingnya surveilans HMPV secara sistematis dan berkelanjutan.
HMPV adalah salah satu penyebab infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang ditemukan sepanjang tahun. Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan kasus ISPA akibat HMPV meningkat dari 19 kasus (2022) menjadi 78 kasus (Oktober 2023) dan 100 kasus (2024).
Gejala ISPA, seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas, umumnya tidak berat. Namun, pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan gangguan imunitas, infeksi ini dapat menjadi parah dan memerlukan perawatan.
Pemprov DKI mengimbau masyarakat tetap tenang dan menjalankan langkah preventif, termasuk pola hidup sehat, etika batuk, mencuci tangan, dan memakai masker saat sakit.