Indonesia siap mencatatkan sejarah baru dalam sektor pangan dengan mencapai swasembada pada 2025. Pemerintah optimistis dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan utama, seperti beras, gula konsumsi, jagung pakan ternak, dan garam konsumsi.
Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, produksi pangan domestik telah mengalami lonjakan signifikan. Stok beras nasional saat ini mencapai lebih dari 8 juta ton, dengan cadangan Bulog 2 juta ton. Target produksi beras 2025 diperkirakan mencapai 32 juta ton, melampaui kebutuhan nasional sebesar 31 juta ton.
Selain beras, produksi gula terus meningkat, dengan target 2,6 juta ton pada 2025. Produksi jagung untuk pakan ternak juga diperkirakan mencapai 16,683 juta ton, melebihi kebutuhan domestik dan membuka peluang ekspor.
Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas jagung dan garam lokal untuk memenuhi kebutuhan industri, mengurangi ketergantungan pada impor. Berbagai program subsidi, pelatihan, dan teknologi modern juga diberikan untuk mendukung petani lokal.
Meskipun tantangan seperti perubahan iklim dan kebutuhan investasi infrastruktur tetap ada, pemerintah yakin sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat akan membawa kesuksesan. Presiden Prabowo Subianto bahkan berharap swasembada pangan tercapai lebih cepat dari target 2027.
Dengan stok beras melimpah, surplus jagung, dan peningkatan produksi gula, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk swasembada pangan. Langkah ini membuka peluang untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan menjadi pemain global dalam ekspor pangan.
