Percepatan Program Cetak Sawah 3 Juta Hektare untuk Ketahanan Pangan

Ekonomi, Fokus, Nasional37 Dilihat
banner 468x60

Presiden Prabowo Subianto menugaskan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mempercepat pelaksanaan program cetak sawah seluas 3 juta hektare sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mencapai swasembada pangan di Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa langkah ini telah dimulai di beberapa wilayah, termasuk Merauke dan Kalimantan Tengah.

“Program cetak sawah akan dilakukan juga di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya dalam waktu dekat,” kata Amran usai rapat dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin.

banner 336x280

Amran juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus memperhatikan kebutuhan petani dari segi hulu, termasuk penyediaan sarana produksi dan pupuk. “Presiden telah memerintahkan untuk mengecek tambahan pupuk 100 persen, agar memastikan distribusinya sampai ke tingkat petani,” ujarnya.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menambahkan bahwa target program cetak sawah ini adalah untuk meningkatkan produksi pangan dalam 3-4 tahun ke depan, mengingat pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat. “Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus cetak sawah baru. Ini bukan hanya untuk kebutuhan jangka pendek, tetapi untuk beberapa dekade ke depan,” jelasnya.

Pemerintah memperkirakan bahwa dengan adanya 3 juta hektare sawah baru, ketahanan pangan nasional dapat terjamin hingga 80 tahun ke depan, mengikuti eksponensial pertambahan penduduk dan kebutuhan konsumsi pangan.

Mengenai status kepemilikan lahan yang akan digunakan dalam program cetak sawah, Sudaryono menyatakan bahwa lahan bisa berupa milik pemerintah maupun perorangan. Ia menekankan bahwa lahan yang digunakan adalah lahan rawa yang sudah lama tidak dimanfaatkan. “Kami akan memperbaiki drainase, mengalirkan air, dan menetralkan keasaman tanah agar bisa ditanami,” imbuhnya.

Target 3 juta hektare lahan cetak sawah tidak akan terfokus di satu lokasi, melainkan tersebar di berbagai wilayah. “Jadi, tidak ada pemikiran bahwa 3 juta hektare itu berada di satu tempat. Ada yang 10 ribu, 50 ribu, di berbagai lokasi,” tambah Sudaryono.

Antara

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *